Salah satu surat kabar Liberia mengungkap peran Amerika Serikat dalam memproduksi dan menyebarkan virus mematikan Ebola di Afrika.
Fars News (1/10) melaporkan, Daily Observer, koran terbesar Liberia, Barat Afrika merilis bukti-bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa Amerika adalah produsen dan penyebar virus Ebola.
Menurut surat kabar itu, Amerika dengan melakukan operasi rahasianya di Afrika yang diberi sandi "MoU 200", memasukkan produksi dan penyebarluasan virus mematikan Ebola ke dalam agenda kerjanya.  
Dalam sebuah artikel yang ditulis Prof. Cyril Broderick di surat kabar itu terungkap bahwa virus Ebola merupakan salah satu organisme yang sudah mendapat modifikasi genetik (GMO) yang diproduksi oleh perusahaan industri militer Amerika sebagai senjata bilogis.
Prof. Cyril Broderick menuturkan, "Semua uji coba rahasia perusahaan militer Amerika itu dilakukan di negara-negara Afrika."
Tujuan dilakukannya operasi rahasia Amerika ini di Afrika adalah untuk mengurangi populasi penduduk negara-negara benua tersebut.
Menurut Daily Observer operasi MoU 200 dilakukan dengan kerjasama sebagian negara Afrika sendiri termasuk Afrika Selatan.
Gelombang epidemi penyakit Ebola muncul pada bulan Maret 2012 di Guinea dan setelah itu menyebar ke sejumlah negara tetangganya.
 
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan penyebaran penyakit mematikan ini ke Pantai Gading, negara tetangga Liberia.