Militer Lebanon berhasil menggagalkan upaya para teroris Takfiri yang ingin menerobos masuk ke sekitar wilayah Selatan kota Arsal, Timur Laut negara itu.
IRNA (15/10) melaporkan, para teroris Takfiri, Selasa (14/10) mencoba menerobos masuk kota Arsal dan menduduki sebuah pangkalan militer Lebanon namun berhasil digagalkan oleh militer negara itu.
Para teroris Takfiri juga berusaha menambah penghasilan mereka dengan melakukan aksi penculikan dan meminta tebusan uang.
Anasir-anasir teroris Front Al Nushra yang beberapa hari lalu menculik Tawfik Wahba, seorang warga Lebanon di kota Arsal, Selasa (14/10) meminta tebusan uang 50 ribu dolar AS untuk membebaskan sanderanya itu.
Sekelompok orang tak dikenal juga menculik Khaled Al Hujairi, warga Lebanon di Arsal beserta menantu dan anaknya serta melarikannya ke lokasi rahasia.
Sehubungan dengan masalah ini, Fadi Sawan, Hakim investigasi militer Lebanon menuduh Syeikh Mustafa Al Hujairi yang dikenal dengan Abu Takia menjadi anggota dan bekerjasama dengan kelompok teroris Takfiri, Front Al Nushra dan mengeluarkan perintah penangkapan serta menyeretnya ke pengadilan militer.
Syeikh Al Hujairi, adalah warga kota Arsal, dan media-media Lebanon juga sebagian keluarga militer yang diculik menuduhnya sebagai orang yang bertanggung jawab atas penculikan para tentara Lebanon untuk ditukar dengan anasir-anasir teroris Takfiri di penjara Roumieh.
 
Kelompok teroris Takfiri, Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS dan Front Al Nushra awal Agustus lalu menyerang kota Arsal, di perbatasan Suriah-Lebanon dan menculik sekitar 30 tentara Lebanon serta membunuh tiga di antaranya.