Sebuah sumber resmi mengkonfirmasi penutupan perbatasan Tunisia dengan Libya selama tiga hari menyusul akan diselenggarakannya pemilu parlemen di negara itu pada Ahad.
Menurut situs Africatime, pemerintah Tunis pada Kamis (23/10) mengumumkan bahwa penutupan perbatasan Tunisia dengan Libya dalam rangka mencegah segala bentuk aksi terorisme dan dikarenakan kekacaun politik di Libya.
Pemerinta Tunisia menegaskan,  pos-pos perbatasan di Ras Jedir dan Dehiba dekat perbatasan Libya pada tanggal 24, 25 dan 26 Oktober akan ditututup, dan hanya misi diplomat dan hal-hal yang mendesak saja yang diperbolehkan melewati perbatasan-perbatasan tersebut.
Para pejabat keamanan Tunisia menyatakan kekhawatiran atas memburuknya situasi di Libya pasca jatuhnya rezim Muammar Gaddafi pada Oktorber 2011.
Sebelumnya, aparat keamanan Tunisia mengepung sebuah rumah yang terletak di sekitar kota Tunis, di mana rumah itu menjadi tempat keberadaan laki-laki bersenjata bersama anak dan istri mereka.
Setelah terjadi baku tembak antarkedua belah pihak, seorang pejabat keamanan Tunisia tewas dan seorang lainnya terluka.