Presiden Republik Islam Iran menekankan perlunya stabilitas harga minyak dunia dan memperingatkan konsekuensi dari gejolak harga yang tajam terhadap perekonomian dunia.
"Gejolak pasar dan kenaikan atau penurunan tajam harga minyak akan mempengaruhi stabilitas ekonomi global; Oleh karena itu, upaya-upaya harus dilakukan supaya minyak memiliki harga yang seimbang," kata Hassan Rouhani, Presiden Iran, dalam pertemuan dengan Rafael Ramirez, Menteri Luar Negeri Venezuela di Tehran, Sabtu (15/11) seperti dilaporkan Press TV.
Ia menggarisbawahi perlunya saling konsultasi tentang isu-isu utama ekonomi global, termasuk ketidakstabilan harga minyak.
Pernyataan Rouhani muncul menyusul akan diselenggarakannya pertemuan tingkat menteri OPEC ke-166 di Wina pada 27 November untuk membahas penurunan tajam harga minyak.
Harga minyak telah jatuh di Asia. Harga minyak mentah Brent pada hari Kamis, merosot ke bawah 80 dolar Amerika per barel.
OPEC adalah organisasi antar pemerintah yang bermarkas di Wina yang terdiri dari 12 negara produsen minyak: Aljazair, Angola, Ekuador, Iran, Irak, Libya, Kuwait, Nigeria, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Venezuela.