Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta negara-negara yang terlibat dalam perundingan program energi nuklir Iran untuk melakukan yang terbaik atas puncak kesuksesan perundingan.
 
"Pada kesempatan dimulainya kembali perundingan antara Kelompok 5+1 dan Republik Islam Iran, Sekretaris Jenderal meminta semua peserta untuk menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan, kebijaksanaan dan tekad untuk menyukseskan perudningan dengan menjawab keprihatinan dan kepentingan semua pihak," demikian kata juru bicara Sekjen PBB dalam sebuah pernyataan yang dirilis di New York, Kamis (20/11).
 
Iran dan Kelompok 5+1 - AS, Perancis, Inggris, Rusia, Cina dan Jerman ÔÇô melanjutkan perundingan pembicaraan mereka di Wina pada Kamis untuk mengupayakan kesepakatan final mengakhiri friksi lama atas program energi nuklir Republik Islam sebelum 24 November.
 
"Sekretaris Jenderal berharap tercapainya kesepakatan yang diterima dan komprehensif akan memulihkan kepercayaan dalam sifat damai program nuklir Iran," kata pernyataan itu, dan menambahkan, "Dia yakin bahwa kesepakatan tersebut dapat memberikan kontribusi pada proses pengokohan dan perdamaian regional serta keamanan internasional ketika kerja sama global diperlukan lebih dari sebelumnya."
 
Menteri Luar Negeri AS John Kerry tiba di Wina Kamis untuk negosiasi tingkat tinggi terkait program energi nuklir Iran, menegaskan bahwa pembicaraan terfokus pada kesepakatan sebelum batas waktu 24 November.
 
Sumber yang dekat dengan tim perunding Iran mengatakan batu sandungan utama untuk menyelesaikan sengketa program energi nuklir Iran adalah masalah pencabutan semua sanksi yang diberlakukan terhadap Iran, dan bukan terkait jumlah sentrifugal atau tingkat pengayaan uranium.(