Perang Lebanon Melawan Teroris

Rate this item
(0 votes)
Perang Lebanon Melawan Teroris

Pasca tersebarnya berita eksekusi mati seorang militer Lebanon oleh kelompok teroris Front al-Nusra, militer  Lebanon melancarkan tembakan ke arah perbatasan negara ini dengan Suriah. Serangan tersebut menyebabkan sejumlah teroris tewas dan cidera. Front Al-Nusra dalam statemen yang dikemukakan hari Jumat (5/12) menyatakan telah memenggal kepala seorang tentara Lebanon bernama Ali Al-Bazal. Kelompok teroris ini mengancam akan memenggal seorang lagi tentara Lebanon jika pemerintah Beirut tidak membebaskan para istri pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi dan pemimpin Front al-Nusra, Abu Ali al-Shishani.

Pada hari Jumat terjadi baku tembak sengit antara pasukan militer Lebanon dan Suriah bersama Hizbullah menghadapi kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Pertempuran berlangsung di wilayah timur dan barat perbatasan Lebanon dan Suriah. Dilaporkan, kelompok teroris berupaya untuk menyerang distrik Lebanon di Al-Tafil yang sebagian berada di wilayah Suriah. Serangan tersebut berhasil digagalkan oleh Hizbullah. Baku tembak hingga Jumat malam masih terus berlanjut, tapi situasi dan kondisi di wilayah ini berhasil dikendalikan berkat perjuangan militer Lebanon dan Hizbullah.

Media massa Lebanon melaporkan meletusnya baku tembak baru antara militer Lebanon dan kelompok bersenjata di wilayah Arsal, Lebanon timur. Pasca eksekusi mati al-Bazal, sebanyak 22 tentara Lebanon yang diculik dan empat jenazah lainnya saat ini berada di tangan dua kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Sebelumnya, ISIS memenggal dua tentara Lebanon bernama Ali al-Sayid dan Abbas Madlaj, sedangkan seorang tentara lainnya bernama Muhammad Humayah dipenggal oleh Front al-Nusra.

Aksi bengis yang dilakukan kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra memicu reaksi dari Lebanon. Rakyat negara Arab itu, termasuk yang berada di Beirut berunjuk rasa menyatakan dukungannya terhadap militer Lebanon untuk menumpas kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra. Di media sosial, warga Lebanon mendesak pemerintah Beirut untuk mengeluarkan putusan eksekusi mati terhadap tawanan Front al-Nusra. Menyikapi tuntutan tersebut, panglima angkatan bersenjata Lebanon, Jean Kahwaji menyatakan perlawanan terhadap terorisme terus berlanjut hingga mereka hancur. Khawaji menegaskan bahwa kejahatan teroris akan ditebus, dan operasi militer menumpas teroris terus berlanjut.

Pada Selasa lalu, tentara Lebanon menjadi sasaran serangan teroris ketika mereka tengah berpatroli di perbatasan. Serangan teroris ini menewaskan enam tentara Lebanon. Menyikapi aksi teroris tersebut, komandan pasukan keamanan Lebanon hari Jumat mengatakan tidak ada opsi lain kecuali menghadapi musuh, bahkan jika harus ditebus dengan pengorbanan sekalipun. Menlu Lebanon, Gebran Bassil dalam pertemuan pertama tingkat menlu negara-negara anggota koalisi internasional anti-ISIS di Brussel, ibukota Belgia mengatakan, serangan koalisi internasional anti-ISIS hingga kini tidak berhasil, dan teroris tetap melanjutkan kejahatannya.

Read 1306 times