Hizbullah, Lebanon menilai dialog dengan gerakan Al Mustaqbal sebagai sebuah faktor yang mendukung negara itu dalam memerangi terorisme Takfiri.
Kantor berita nasional Lebanon (27/12) melaporkan, Syeikh Nabil Kaouk, Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Jumat (26/12) menjelaskan, ÔÇ£Seluruh rakyat Lebanon adalah pemenang dan dalam dialog, tidak ada pemenang dan pecundang, karena pecundang yang sebenarnya adalah musuh-musuh Lebanon.ÔÇØ
Ia menambahkan, ÔÇ£Dialog dalam atmosfir politik Lebanon sekarang ini telah menciptakan perubahan dan telah menutup jalan bagi para pemfitnah. Oleh karenanya dialog menjadi sebuah peluang untuk harapan dan kerja sama di antara warga Lebanon.ÔÇØ
Kaouk mengaku bahwa Hizbullah berulang kali mendesak dilakukannya dialog dan kelompok ini sama sekali tidak memiliki musuh di Lebanon. Akan tetapi musuh Hizbullah adalah rezim Zionis Israel dan kelompok teroris serta Takfiri, ISIS yang datang ke Lebanon dari kota Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak.
Syeikh Kaouk juga memuji pengorbanan yang dilakukan militer Lebanon dan Hizbullah dalam menghadapi bahaya yang ditimbulkan terorisme Takfiri. Ia mengatakan, ÔÇ£Israel selalu sesumbar bahwa Hizbullah dapat dikepung atau dikalahkan oleh para teroris Takfiri, akan tetapi hari ini Israel cemas dengan kekuatan yang dimiliki Hizbullah di kawasan.ÔÇØ
Wakil Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah melanjutkan, ÔÇ£Lebanon dengan bantuan militer, rakyat dan Hizbullah akan tetap perkasa, dan Hizbullah tidak ingin memenangkan dialog dengan pihak lain atau merubah perimbangan kekuatan dalam negeri.ÔÇØ
Ia menegaskan, ÔÇ£Tujuan Hizbullah dalam dialog adalah memperkuat persatuan di antara warga Lebanon dan mendukung negara dalam menghadapi bahaya serta ancaman. Karenanya, seluruh pihak harus memiliki strategi nasional dalam melawan bahaya para teroris Takfiri.ÔÇØ