Rahbar atau Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, menyatakan bahwa para pejabat Iran harus teguh pada kebijakan negara dalam negosiasi nuklir dengan Kelompok 5+1 guna menjamin kepentingan bangsa.
"Pada isu nuklir, sikap [Iran] adalah sama seperti yang kita telah umumkan secara eksplisit; poin yang sama telah diumumkan kepada para pejabat secara lisan dan tertulis. Ini adalah sikap mendasar pemerintah Islam," kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuan Rabu (27/5) dengan Ketua Parlemen Iran (Majlis) Ali Larijani dan anggota parlemen.
Rahbar menambahkan bahwa penyelesaian masalah nuklir negara akan difasilitasi dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.
"Jika kita meningkatkan produksi dan mengerahkan potensi dalam negeri, [ini akan] bukan hanya memecahkan masalah dalam negeri, bahkan memfasilitasi penyelesaian masalah luar negeri seperti masalah nuklir salah satunya," kata Rahbar.
Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa tim perunding nuklir Iran sedang berupaya tulus untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan program nuklir negara.
Beliau lebih lanjut mencatat bahwa Iran juga berhadapan masalah selain program nuklir negara itu dalam berurusan dengan Barat.
"Dalam kerangka isu-isu yang kita miliki dengan AS, Barat dan Zionisme, kami juga memprediksi berbagai topik selain masalah nuklir seperti hak asasi manusia, tetapi jika kita fokus pada kemampuan dalam negeri ... maka akan mudah menyelesaikan masalah-masalah ini juga," tegas Rahbar.
"Saya tahu bahwa kita dihadapkan dengan kurangnya sumber daya, dan sanksi telah berkontribusi pada kekurangan sumber daya itu. Carilah solusi," tegas Rahbar.
"Solusinya adalah menghemat," kata Pemimpin, seraya menambahkan bahwa prioritas harus dipertimbangkan.
Ayatullah Khamenei juga mendesak para anggota parlemen "bersikeras menekankan prinsip pemerintah [Islam]."
Karena menurut Rahbar, jika tidak ada penekanan itu dari para anggota parlemen maka negara akan menghadapi banyak bahaya.