Komandan Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan, musuh-musuh Iran tidak berani merealisasikan ancaman militer mereka terhadap Tehran.
"Saat ini, musuh menebarkan ancaman militer terhadap Iran, tetapi mereka tidak pernah berani untuk melaksanakan ancaman itu, itulah mengapa mereka menghindari untuk berbicara tentang implementasi ancaman ini," kata Jafari pada Ahad (2/9).
Lebih lanjut ia memperingatkan perang lunak musuh-musuh anti-Iran danmengatakan, perang lunak jauh lebih berbahaya daripada perang konvensional.
Menurut Jafari, dalam perang lunak setiap elemen dan komandan harus mengambil tindakan sesuai dengan kemampuannya terhadap ancaman yang dirasakan.
"Salah satu konsekuensi dari perang delapan tahun yang dipaksakan Irak atas Iran (1980-1988) adalah kekuatan-kekuatan yang dipimpin oleh arogansi global menyimpulkan bahwa mereka tidak dapat menangani Tehran dengan kekuatan dan perang, serta tidak dapat memaksakan kehendaknyapada Iran," pungkasnya.
Pejabat-pejabat rezim Zionis Israel selama beberapa bulan terahir aktif menebarkan retorika perang terhadap Iran dan mengancam akan menyerang Tehran jika tidak menghentikan program nuklir sipilnya yang diklaim Tel Aviv telah diselewengkan untuk tujuan militer.
Sementara itu, Tehran memperingatkan bahwa jika Tel Aviv membuat kesalahan dengan melancarkan serangan terhadap Iran maka hal itu berarti kehancuran bagi Israel. (IRIB Indonesia/RA)