Ribuan warga menghadiri prosesi pemakaman massif di ibukota Iran, Tehran, untuk memberi penghormatan terakhir kepada 270 syuhada, yang jenazah mereka baru ditemukan sekitar 30 tahun setelah berakhirnya Perang Pertahanan Suci Iran melawan agresi rezim Saddam  Irak.
Ribuan warga menghadiri prosesi yang digelar di sekitar Bundaran Baharestan di pusat kota Tehran untuk menghormati para syuhada, di mana peti mereka terbalut bendera Iran.
Sebanyak 175 jenazah milik para penyelam militer yang kembali ke tanah air pada 18 Mei lalu.
Beberapa jenazah ketika diangkat dalam kondisi tangan terikat dan tidak ada ada bekas luka, yang menunjukkan bahwa para syuhada dikubur hidup-hidup oleh pasukan rezim Baath Irak selama Operasi Karbala-4, seorang Komandan Komite Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Baqerzadeh.
Menurut Baqerzadeh, jenazah para syuhada dibawa ke Iran melalui Shalamcheh, perbatasan di provinsi Khouzestan, barat daya Iran.
Foto-foto jenazah para syuhada yang sebelumnya dirilis memicu kesedihan dan simpati dari semua lapisan masyarakat Iran.
Operasi Karbala-4 digelar di malam hari pada akhir bulan Desember 1986, dan dimaksudkan untuk menciptakan jembatan bagi pasukan Iran di sepanjang sungai Arvand. Menurut rencana, pasukan Iran akan menyerang setelah terbangun jembatan penyeberangan tersebut. Namun, operasi tidak berjalan seperti yang direncanakan.