Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, masalah nuklir berhubungan dengan semua komponen negara dan tim perunding Iran bergerak dalam koridor yang sudah ditetapkan secara tertulis dan lisan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam.
Rouhani menyampaikan hal itu dalam pertemuan bersama antara pemerintah dan parlemen pada Ahad (21/6/2015) sore di Tehran.
Menurutnya, negosiasi nuklir sudah memasuki tahap sensitif dan menandaskan, ÔÇ£Negosiasi merupakan isu yang berhubungan dengan semua Iran dan kami berharap dengan bantuan parlemen dan dukungan rakyat, selain bisa mewujudkan hak-hak bangsa dan menjamin kepentingan negara, juga dapat mencapai hasil yang bisa diterima dan menggembirakan.ÔÇØ
Rouhani menyebut negosiasi nuklir sebagai salah satu pembicaraan terpenting diplomatik Iran dan menambahkan, misi penting ini berjalan sesuai dengan arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Dewan Tinggi Keamanan Nasional dan Undang-Undang Dasar.
Pada kesempatan itu, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani juga menyoroti perkembangan terkini perundingan nuklir dan mengatakan, ÔÇ£Saya berharap negosiasi nuklir Iran dengan Kelompok 5+1 mencapai hasil yang baik dan semua harus berupaya untuk mendukung menteri luar negeri dan tim perunding Iran.ÔÇØ
ÔÇ£Tema penting lainnya adalah bahwa sikap saling curiga terhadap sesama dalam isu-isu nasional seperti masalah nuklir sangat merugikan, kadang secara keliru dikutip dan diekspose di media dan sebagian pihak juga membuat keputusan yang keliru berdasarkan analisa-analisa yang salah itu. Jadi, saat ini kita lebih membutuhkan sikap sehati dan sekata dan semua harus saling percaya,ÔÇØ tegas Larijani.
Menurutnya, kekuatan-kekuatan regional juga sedang mengeluarkan biaya demi mempertahankan kepentingannya, tentu saja dua perang Irak dan Afghanistan memperlihatkan kelemahan analisa dan kalkulasi Amerika Serikat dan setelah hal itu terungkap, gerakan-gerakan ekstrim dan teroris mulai unjuk diri.
ÔÇ£Tentu saja, di kawasan juga ada negara-negara yang terjebak dalam keangkuhan, di mana masalah ini merugikan mereka sendiri dan negara-negara lain,ÔÇØ ujarnya.