Ketua Parlemen Iran: Inggris harus Ubah Perilakunya

Rate this item
(0 votes)
Ketua Parlemen Iran: Inggris harus Ubah Perilakunya

Ketua Parlemen Republik Islam Iran mengatakan, perilaku pemerintah Inggris di masa lalu yang terkadang mencampuri urusan internal Iran harus berubah.

Ali Larijani mengungkapkan hal itu dalam pertemuannya dengan Philip Hammond, Menteri Luar Negeri Inggris di Tehran, ibukota Iran, Senin (24/8/2015) seperti dikutip ISNA.

Ia menambahkan, rakyat Iran tidak seharusnya merasa bahwa pendekatan pemerintah Inggris terhadap mereka tidak bersahabat dan ambigu.

Larijani menilai penjelasan Hammond tentang perubahan pendekatan pemerintah Inggris dalam upaya untuk membuka cakrawala baru dalam hubungan dengan Iran sebagai positif.

Ia berharap pendekatan baru Inggris yang didasarkan pada kepentingan bersama dan untuk menghapus pemikiran negatif rakyat Iran terhadap kebijakan di masa lalu negara itu akan terealisasi.

Ketua Parlemen Iran lebih lanjut mengkritik sejumlah negara Barat dalam mengadopsi kebijakan standar ganda dalam isu penting seperti perang melawan terorisme, perdagangan narkoba, Hak Asasi Manusia dan pendudukan asing.

Sementara itu, Menlu Inggris menjelaskan tujuan kunjungannya ke Iran, dan menilai pembukaan Kedutaan Besar Inggris di Tehran sebagai langkah baru dalam membuka cakrawala baru dalam hubungan dan kerjasama antarkedua negara.

Hammond mengatakan, pasca kesepakatan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1, telah muncul peluang baru untuk meningkatkan level hubungan antara London dan Tehran.

Ia menambahkan, Iran dalam perundingan nuklir telah mengambil langkah-langkah yang tepat, dan persepsi umum di dunia adalah Tehran ingin berpikir di masa mendatang untuk memperbaiki dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara dunia demi kepentingan rakyat Iran.

Menlu Inggris juga mengakui pemikiran negatif di antara masyarakat Iran terhadap kebijakan negaranya di masa lalu. Ia mengatakan, tidak seharusnya berhenti di masa lalu, namun harus bergerak maju untuk kepentingan nasional.

Read 945 times