Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengungkapkan, “Pejabat Iran dan Austria harus memprogram dan menindaklanjuti upaya pengokohan hubungan di antara mereka.”
Ayatullah Khamenei Selasa (8/9) di pertemuannya dengan Presiden Austria, Heinz Fischer bersama rombongan mengisyaratkan permusuhan pemerintah Amerika Serikat dengan Revolusi Islam karena Washington kehilangan kepentingannya di Tehran. Rahbar juga menyebut sikap negara-negara Eropa yang mengekor kebijakan perseteruan Amerika terhadap Iran tidak logis.
Rahbat lebih lanjut menilai misi utama Revolusi Islam adalah menebar kebaikan dan membawa kebahagiaan bagi warga Iran serta seluruh umat manusia di bawah Jalan Ilahi, logika dan iman yang dibarengi dengan amal. “Misi kebaikan ini masih juga memiiki musuh di tingkat internasional yang menghendaki pengobaran perang dan mengadu domba antar bangsa. Namun Iran memiliki banyak sahabat baik dan kental di antara pemerintah dan bangsa dunia,” papar Rahbar.
Seraya mengisyaratkan permusuhan irrasional sejumlah negara Eropa terhadap Republik Islam pasca kemenangan Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Revolusi Islam berhasil membebaskan Iran dari cengkeraman penuh Amerika dan hal ini pula yang mendorong permusuhan Washington terhadap Tehran. Namun sikap sejumlah negara Eropa yang mengekor Amerika tidak tepat dan irrasional. Namun demikian Austria bukan termasuk kelompok ini.”
Rahbar lebih lanjut menyinggung aksi-aksi dan penyebaran kefasadan oleh anasir menyimpang di kawasan dengan mengatasnamakan Islam. “Islam bukan seperti yang dikenalkan oleh kelompok menyimpang ini. Islam sejati adalah yang bersandarkan pada kekuatan rasio, keimanan dan logika.