Uni Emirat Arab memutuskan mundur dari koalisi anti-Yaman pimpinan Arab Saudi dan akan memulangkan semua pasukannya.
Emirates 71 pada Jumat (11/9/2015) melaporkan, setelah “Jumat kelam” (2/9/2015) dan tewasnya puluhan tentara Uni Emirat Arab di Yaman, pemerintah Emirat mendapat tekanan hebat dari masyarakat dan terpaksa merevisi keputusannya mengirim pasukan tempur ke Yaman.
Setelah keputusan itu, tidak ada lagi tentara Uni Emirat Arab yang akan dikirim ke Yaman dan semua pasukan yang berada di Yaman akan ditarik.
Berdasarkan laporan tersebut, para pengambil keputusan Uni Emirat Arab telah sampai pada kesimpulan bahwa intervensi militer darat bukan cara proporsional untuk membantu Yaman.
Pekan lalu, serangan roket pasukan Yaman ke pangkalan militer Safer, yang dijadikan basis untuk pasukan agresor di provinsi Ma’rib, menewaskan puluhan tentara Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Qatar.