Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) sebagai markas terdepan dan aktif dalam menghadapi perang lunak.
Ayatullah Khamenei, Senin (12/10) dalam pertemuannya dengan jajaran pimpinan dan direksi IRIB menjelaskan tujuan “Perang Lunak tergorganisir dan luas kubu imperialis anti-Iran”. Menurutnya merubah keyakinan masyarakat adalah tujuan terpenting perang rumit ini.
Ia juga menegaskan peran luar biasa IRIB dalam pertarungan serius ini.
Rahbar menyinggung urgensi IRIB dalam pemerintahan Republik Islam Iran dan pertarungan yang tidak diinginkan serta tanpa pilihan IRIB dengan segala kerumitan dan bahaya, perang lunak.
“Perang lunak, berbeda dengan perang fisik, tidak kentara, tidak dipahami dan tidak terasa, bahkan di sebagian kasus pihak lawan melepaskan pukulan, tapi masyarakat sebagai targetnya, mengantuk dan tidak merasa diserang,” paparnya.
Rahbar menyebut upaya membangun keyakinan tidak riil di tengah para pemuda tentang dunia, khususnya Amerika Serikat dan Eropa, serta menggambarkannya sebagai negara maju, nyaman, aman dan tanpa masalah, sebagai bagian dari perang lunak.
Ia menjelaskan, “Tujuan utama dan final perang lunak yang sudah dirancang, adalah mengosongkan dimensi internal dan mengubah muatan Republik Islam dengan cara merubah keyakinan dan melemahkan iman masyarakat khususnya para pemuda.”
Rahbar menegaskan, “Dalam kerangka tujuan perang lunak musuh, terpeliharanya nama Republik Islam dan bahkan kehadiran seorang ulama sebagai pemimpinnya, tidak penting, yang penting adalah Iran bisa menjaga kepentingan Amerika, Zionis dan jaringan kekuatan global.”
Ayatullah Khamenei menyebut perencanaan, kerja dan upaya terpadu, sebagai karakteristik para perancang dan eksekutor perang lunak.
“Di seluruh produk audio, visual dan karya tulis kubu anti-Iran, target dan tujuan-tujuan perang lunak, tapi biasanya secara tidak langsung, dapat dilacak,” ujarnya.
Rahbar juga menganggap IRIB sebagai media nasional dan Revolusi Islam. Ia menuturkan, “Pimpinan dan pegawai IRIB, adalah komandan dan parjurit perang lunak,” kata Rahbar.
Menurut Rahbar, pekerjaan terpenting untuk merealisasikan tujuan media nasional dalam menghadapi perang lunak musuh, akses atas analisa fundamental, benar dan realistis, terkait situasi dalam negeri, kawasan dan dunia.
“Analisa semacam ini, dapat menata pemikiran dan visi di setiap level manajemen dan tubuh IRIB, serta menjadi landasan seluruh aktivitasnya,” pungkas Rahbar.