Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan, angkatan bersenjata Republik Islam Iran harus meningkatkan kekuatannya dengan cepat dan memperkuat persiapannya sehingga musuh tidak berani berpikir untuk menyerang.
Ayatullah Khamenei Kamis (1/10) dalam pertemuannya dengan pajabat dan komandan militer Republik Islam Iran di Nowshahr, Iran utara menyebut resistensi bangsa Iran, presisi dan pantang menyerah terhadap kebijakan kubu arogan sebagai faktor permusuhan terhadap Revolusi Islam.
Rahbar mengingatkan bahwa resistensi dan perjuangan bangsa Iran di era delapan tahun perang pertahanan suci sebuah pengalaman penting. “Pemerintah Republik Islam sebuah pemerintahan independen dan sejak awal revolusi menerapkan kebijakannya dengan transparan serta tidak pernah takut terhadap kekuatan apa pun,” jelas Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei di kesempatan tersebut mengisyaratkan permusuhan serius dan berat yang menghadang pergerakan independen dan memukau bangsa Iran. “Musuh mengharapkan pemerintah Republik Islam menyerah dan berdamai dengan musuh tidak akan meredakan permusuhan mereka,” papar Rahbar.
Rahbar menambahkan, “Tampilnya sebuah bangsa independen yang menentang kekuatan arogan dan antek-anteknya tidak dapat diterima oleh kubu imperialis. Oleh karena itu, mereka memusuhi bangsa ini dan ucapan seperti ini “Jika kita tidak berbicara atau berbuat sesuatu serta memperhatikan musuh, maka permusuhan akan mereda” adalah sebuah anggapan keliru.”
Rahbar seraya mengisyaratkan sambutan bangsa serta sejumlah pemerintah yang tidak mengekor pada kekuatan arogan atas gerakan independen Iran, menjelaskan, “Berbagai bangsa bersuka cita menyaksikan kemajuan dan pembelaan nyata bangsa Iran terhadap kepentingannya di hadapan kekuatan arogan dan lawatan ke laur negeri pejabat Iran ke setiap negara yang pemerintahnya mengijinkan rakyatnya mengungkapkan simpatinya terhadap Iran pasti mendapat sambutan luar biasa.”