Menjelang dimulainya perundingan untuk menyelesaikan krisis Yaman, di Jenewa, Petugas Kantor Presiden terguling Yaman, mengabarkan diberlakukannya gencatan senjata di negara itu.
Sumber-sumber media Arab (14/12) melaporkan, Mukhtar Al Rahbi, Kepala Kantor Abd Rabbuh Mansour Hadi, Presiden terguling Yaman menilai perundingan penyelesaian krisis negara itu beada dalam kerangka resolusi PBB.
Ia mengatakan, "Gencatan senjata di Yaman mulai diberlakukan Senin (14/12)."
Terkait hal ini, Mohammed Abdul Salam, Juru Bicara Ansarullah dalam perundingan Jenewa mengumumkan, "Berdasarkan apa yang sudah disepakati, gencatan senjata di Yaman mulai diberlakukan Senin (14/12)."
Perwakilan Ansarullah dan Mansour Hadi, besok, Selasa (15/12) akan melakukan perundingan di bawah pengawasan PBB di Jenewa, Swiss.
Ismail Ould Cheikh Ahmed, Utusan PBB untuk Yaman menyebut gencatan senjata, pemulihan kondisi kemanusiaan dan perpolitikan negara itu, merupakan tujuan dari perundingan tersebut.
Sebelumnya, dua kali langkah PBB mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan oleh sikap Arab Saudi dan pemerintahan terguling Yaman yang tidak mematuhi gencatan senjata.