Lebanon menentang statemen akhir pertemuan tingkat menteri luar negeri negara-negara anggota Liga Arab.
Kantor berita nasional Lebanon (10/1) melaporkan, Gebran Bassil, Menlu Lebanon, Ahad (10/1) mengumumkan, Beirut menentang statemen terakhir pertemuan luar biasa menlu-menlu Liga Arab.
Statemen Liga Arab itu menyebut Hizbullah terkait dengan aksi-aksi teror.
Menlu Lebanon menambahkan, Liga Arab mengaitkan aksi-aksi teror dengan Hizbullah, padahal Hizbullah punya wakil resmi di Parlemen dan pemerintahan Lebanon.
Gebran Bassil juga menentang bagian lain pernyataan Liga Arab terkait kecaman atas serangan terhadap delegasi diplomatik Arab Saudi di Iran.
Liga Arab, Ahad (10/1) dalam pertemuan luar biasanya yang diprakarsai Saudi, sama sekali tidak mengecam kejahatan Saudi terhadap bangsa-bangsa tertindas kawasan termasuk Yaman dan Suriah.
Selain itu, pertemuan Liga Arab juga tidak menyinggung sedikitpun soal eksekusi mati warga tidak bersalah negara itu, namun di saat yang sama menuduh Iran mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara Arab.
Sebagian pengamat politik dan media memperkirakan adanya friksi tajam di antara negara anggota Liga Arab dan ketidakmampuan mereka mengambil sikap seragam terkait Iran.
Di sisi lain, anggota-anggota Liga Arab secara transparan membahas protes Lebanon atas statemen akhir tersebut dan adanya pertimbangan dari Irak.