Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa pasukan pemerintah Sudan Selatan kemungkinan mengambil bagian dalam serangan ke sebuah kamp pengungsi milik organisasi itu.
Menurut laporan Africa Time, Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi pada Jumat (19/2/2016) mengumumkan bahwa militer Sudan Selatan kemungkinan terlibat dalam serangan Rabu lalu ke kamp pengungsi PBB di daerah Malakal.
Serangan itu sedikitnya menewaskan 18 warga sipil dan melukai lebih dari 90 lainnya.
Juru bicara UNHCR, Andreas Needham mengatakan bahwa sedikitnya 26.000 orang dari 48.000 pengungsi yang berlindung di kamp tersebut telah melarikan diri setelah serangan terjadi.
Sudan Selatan merdeka pada Juli 2011, namun terjebak dalam perang saudara sejak 15 Desember 2013. Pertikaian internal telah menciptakan kejahatan luas di negara tersebut.