Menurut Kantor Berita ABNA, Wakil Presiden Indonesia usuf Kalla, menyatakan, Iran dan Indonesia, sebagai dua negara Muslim penting, selalu melakukan upaya untuk mempromosikan perdamaian di seluruh dunia Islam namun harus mengambil langkah lebih dalam hal ini. Hal tersebut dikatakan pada pertemuan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, di sela-sela KTT Gerakan Non-Blok (GNB) di Margarita Island, Venezuela, Ahad (18/9).
Jusuf Kalla menambahkan bahwa kedua negara dapat meningkatkan kerjasama konstruktif di dunia Islam dan membantu menggagalkan upaya kekuatan arogan untuk menabur perselisihan di antara negara-negara Islam.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Iran, Hassan Rouhani menekankan pentingnya memperkokoh persatuan di antara negara-negara Islam Rouhani mengatakan, "Kekuatan arogan berusaha untuk menciptakan ketegangan dan konflik di berbagai belahan dunia Islam. Jadi, perlu untuk melatih kewaspadaan dalam menghadapi langkah tersebut serta melawan ideologi kekerasan dan ekstremisme dalam masyarakat Muslim."
Presiden Iran menilai situasi yang sedang berlangsung di kawasan saling berkaitan, mengatakan bahwa Iran dan Indonesia, sebagai dua negara Muslim besar, memiliki tanggung jawab berat untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas dunia Muslim dan guna mencegah pembunuhan bahkan terhadap seorang Muslim.
Rouhani lebih lanjut mengatakan bahwa Tehran dan Jakarta memiliki pandangan sangat dekat pada isu-isu politik dan regional, seraya mendesak kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama, khususnya di sektor ekonomi dan perbankan, dem kepentingan bersama.
Menurut Rouhani "Tehran tidak menentukan batasan dalam bekerjasama dengan Jakarta."
Pertemuan GNB dihadiri kepala negara dan delegasi dari seluruh 120 negara anggota untuk membahas isu-isu kunci regional dan internasional. Iran juga menyerahkan jabatan kepemimpinan periodik GNB kepada Venezuela pada sesi puncak KTT.
GNB, sebuah organisasi internasional dengan 120 negara anggota dan 21 negara pengamat, mewakili hampir dua-pertiga dari anggota PBB.