Sumber-sumber pemberitaan rezim Zionis Israel mengabarkan bahwa larinya tentara Israel dari tugas kemiliteran dan wajib militer di wilayah pendudukan telah membuat para pejabat Tel Aviv khawatir.
Seperti dilansir Haaretz, meskipun ada upaya militer Israel untuk mencegah larinya para tentara sebelum berakhirnya periode dinas dan wajib militer mereka, namun hingga sekarang masih banyak tentara yang meninggalkan tempat tugas sebelum berakhir masa tugasnya. Hal ini telah membuat para pejabat rezim Zionis khawatir.
Menurut Haaretz, berdasarkan data militer Israel pada tahun 2016, setiap tahun sekitar 7.000 tentara Israel lari dari tugas dan wajib militer.
Surat kabar Zionis itu menulis, meskipun periode dinas kemiliteran telah dikurangi dari 36 bulan menjadi 32 bulan, namun fenomena tersebut terus meningkat, di mana pada tahun 2016, jumlah tentara laki-laki yang lari dari tugasnya mencapai 14,6 persen, sementara tentara perempuan 7,5 persen.