Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akhirnya menyetujui usulan AS untuk menggelar pertemuan terkait transformasi terbaru di Iran. Namun sidang tersebut tidak berjalan seperti yang direncanakan mengingat para pemegang hak veto Dewan dan sekutu Washington sendiri menggunakan perdebatan tersebut untuk mengkritik Gedung Putih karena melibatkan Dewan dengan urusan dalam negeri Iran dan berusaha menghubungkan isu-isu tersebut dengan kesepakatan nuklir multinasional 2015, Rencana Aksi Bersa
Pada sidang Jumat malam (5/1/2018), Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memberikan laporan berlebihan terkait serangkaian kerusuhan yang tersebar di sejumlah wilayah di Iran pekan lalu, dan mengatakan Washington akan tetap berada di belakang "demonstran" Iran. Haley berusaha menggiring anggota Dewan untuk mengamini seruan Washington melawan Republik Islam.
Namun, pertunjukan politik Haley sia-sia mengingat pernyataan kofrontatifnya terhadap Iran disambut dengan reaksi dingin dari Rusia, Cina dan Perancis, tiga anggota tetap Dewan, dan sejumlah anggota dewan lainnya, termasuk Swedia.
Pekan lalu, beberapa kota dan kota Iran dilanda kerusuhan, menyusul demonstrasi damai warga dalam memprotes masalah ekonomi.
Namun, aparat dibantu masyarakat, melakukan intervensi tepat waktu dan mengakhiri kekerasan, yang telah merusak sarana publik, masjid dan kantor polisi.