Duta Besar Republik Indonesia untuk Tehran mengabarkan pertumbuhan dua kali lipat volume pertukaran perdagangan antara Indonesia dan Republik Islam Iran pada tahun 2017 dan menegaskan bahwa Jakarta bersedia untuk meningkatkan level hubungan dagang dengan Tehran.
Menurut Kantor Berita ABNA, Duta Besar Republik Indonesia untuk Tehran mengabarkan pertumbuhan dua kali lipat volume pertukaran perdagangan antara Indonesia dan Republik Islam Iran pada tahun 2017 dan menegaskan bahwa Jakarta bersedia untuk meningkatkan level hubungan dagang dengan Tehran.
"Hubungan dagang antara Iran dan Indonesia telah meningkat dua kali lipat selama 2017 dibandingkan tahun 2016 dan mungkin juga akan berlanjut" kata Octavino Alimudin dalam sambutannya di acara pembukaan Kantor Asosiasi Persahabatan Indonesia-Iran, Selasa (6/2/2018) seperti dikutip ISNA.
Menurutnya, mengingat adanya kapasitas Indonesia dan Iran maka ada kemungkinan untuk meningkatkan volume pertukaran perdagangan kedua negara hingga sekitar satu miliar dolar.
"Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 280 juta memiliki pasar lebih besar daripada Iran sehingga bisa menjadi pasar yang bagus bagi negara ini, dan Iran juga menjadi pasar terbesar di Timur Tengah," imbuhnya.
Dubes Alimudin menjelaskan, hubungan dagang antara kedua negara pada 2017 senilai lebih dari 600 juta dolar, yaitu sekitar dua kali lebih banyak dari tahun 2016.
Dalam acara tersebut, Mojtaba Erfani, Kepala Kantor Asosiasi Persahabatan Iran-Indonesia, mengatakan, hubungan dengan Indonesia sebagai negara Muslim besar adalah penting bagi kami dan kami berusaha untuk meningkatkan hubungan ini.
Menurut Erfani, Republik Islam telah mengerahkan lima delegasi perdagangan ke Indonesia.
"Kamar Dagang Iran-Indonesia juga sedang didirikan dan kami berharap dapat mengembangkan hubungan bilateral dengan mengkoordinasikan perusahaan-perusahaan kedua belah pihak," ujarnya.
Erfani juga mengumumkan pengiriman mahasiswa ke Indonesia sebagai bagian lain dari agenda asosiasi tersebut.
Ia menuturkan, mengingat besarnya aktivitas bisnis di Indonesia, maka kami perlu meningkatkan investasi di bidang perdagangan, dan kami berharap para pedagang bisa saling mengenal melalui seminar-seminar.