Mantan presiden Lebanon mengatakan, rezim Zionis Israel mengejar kebijakan untuk menyeret kawasan menuju perang yang lebih luas.
Emile Lahoud mengatakan hal itu dalam sebuah pernyataan terbaru ketika menyinggung serangan udara ke Suriah.
Dia mengatakan, rezim Zionis Israel adalah pelaku serangan ke bandara udara al-Shuyrat di Provinsi Homs dan al-Dumair di timur laut Damaskus pada hari Selasa (17/4/2018).
Mantan presiden Lebanon itu menjelaskan, serangan tersebut menunjukkan keputusasaan Zionis dari serangan AS dan sekutunya ke Suriah pada Sabtu dini hari dan keberhasilan militer Suriah dalam menangkal serangan ini.
Militer AS, Inggris dan Perancis pada Sabtu dini hari melancarkan serangan udara ke beberapa posisi di Suriah, namun unit pertahanan udara negara ini berhasil menembak jatuh 71 rudal dari sekitar 103 rudal balistik yang ditembakkan musuh.
Militer Suriah juga berhasil menembak sembilan rudal yang diluncurkan ke arah bandara al-Shuyrat dan al-Dumair pada hari Selasa dini hari.
"Pengumuman keberhasilan militer Suriah dalam menangkis serangan baru dan kegagalan AS untuk mencapai tujuannya menegaskan proses siginifikan dari kesiapan pasukan Suriah dalam menghadapi segala bentuk agresi yang kapan saja menarget negara ini," kata Emile Lahoud.
Dia menambahkan, serangan militer ke Suriah dilakukan untuk mengalihkan kondisi tidak menentu rezim Zionis akibat ketakutan para politisi dan militer rezim ini, terutama ketika melihat bahwa rakyat Suriah tidak membiarkan pemerintahannya sendirian dan menegaskan dukungan mereka.