Direktur IRIB Kecam Pelarangan Siaran TV dan Radio Iran

Rate this item
(0 votes)

Direktur Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) Ezzatollah Zarghami mengecam pelarangan stasiun TV dan radio Iran dan menyebut tindakan itu sebagai "terorisme budaya."

Pernyataan tersebut disampaikan Zarghami dalam Sidang Umum Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) di Seoul, ibukota Korea Selatan, pada Rabu (17/10) sebagaimana dilaporkan Mehr News.

Ia juga menuntut organisasi-organisasi internasional, khususnya UNESCO untuk mengadopsi peraturan konkrit guna mencegah tindakan ilegal tersebut.

Menurut Zarghami, pelarangan stasiun-stasiun media Iran dimaksudkan untuk membungkam media alternatif meskipun fakta bahwa era penyensoran pers telah berakhir.

Pada Senin, satelit Eropa penyedia layanan Eutelsat SA memerintahkan perusahaan jasa media, Arqiva, untuk mencabut saluran-saluran satelit Iran dari salah satu frekuensinya, Hot Bird.

Terdapat 19 stasiun TV Iran termasuk Press TV, al-Alam, Jam-e-Jam 1 dan 2, Sahar 1 dan 2, jaringan berita Iran, Quran TV, dan al-Kawthar yang dihapus oleh perusahaan Eutelsat dari Hot Bird.

Tindakan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kebebasan berbicara. (IRIB Indonesia/RA)

Read 1652 times