Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas mendesak negara-negara Arab untuk tidak menghadiri "lokakarya ekonomi" yang digagas Amerika Serikat di Bahrain bulan Juni 2019 mendatang, yang merupakan tahap pertama "rencana damai" Timur Tengah atau Kesepakatan Abad.
IRIB (21/5/2019) melaporkan, lokakarya ekonomi Amerika di Bahrain yang rencananya akan diselenggarakan pada 25-26 Juni 2019 tersebut akan mempertemukan pemerintah dan para pebisnis dari Eropa, Timur Tengah dan Asia.
Hamas mengaku cemas dengan konferensi Bahrain dan memperingatkan negara-negara Arab terkait segala bentuk aktivitas atau langkah yang berujung pemulihan hubungan dengan Israel dan masuknya mereka ke fase implementasi Kesepakatan Abad.
Hamas berharap rakyat Bahrain menolak Israel di negara mereka dan tidak membiarkan tanah air mereka dikotori oleh kehadiran Zionis.
Sebelumnya Presiden Amerika Donald Trump dan menantunya Jared Kushner mengumumkan Kesepakatan Abad akan mulai dijalankan setelah bulan Ramadhan.
Rencana perdamaian Timur Tengah yang diklaim Amerika atau Kesepakatan Abad mencakup penggabungan total Al Quds ke wilayah jajahan Israel, penggabungan distrik-distrik di Tepi Barat, penghapusan total hak kembali dan penetapan kawasan Abu Dis sebagai ibukota Palestina.