Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan sikap Tehran didasarkan pada pendekatan untuk mengejar perdamaian, stabilitas, dan kemajuan bagi semua negara.
"Pesan dan preferensi kami cukup jelas. Kami tertarik pada kehidupan yang makmur dan damai. Ini adalah pilihan Republik Islam Iran, tetapi perdamaian dan kemakmuran harus disediakan untuk semua," kata Zarif kepada IRNA di akhir kunjungannya ke Irak, Minggu (26/5/2019).
Menlu Iran tiba di Baghdad, ibu kota Irak pada hari Sabtu untuk mengadakan pertemuan dan dialog dengan para pejabat senior negara ini tentang perkembangan terbaru dunia dan kawasan serta pembicaraan bilateral.
Kunjungan ketiga Zarif ke Irak menyusul ketegangan di kawasan akibat langkah-langkah militer Amerika Serikat.
Zarif mengatakan pesan Iran untuk semua negara Eropa dan mitra-mitra ekonomi lainnya adalah bahwa jika mereka tidak menentang penindasan AS, dan jika kepentingan Iran tidak diamankan, maka semua pihak akan menanggung beban besar.
Dia menambahkan, Irak –sebagai negara sahabat Iran– aktif di kawasan dan ini merupakan perkembangan positif bagi Tehran,
Menurutnya, ancaman yang disebabkan oleh "terorisme ekonomi dan perang" AS dibahas pada pertemuan dengan para pejabat Irak.
Menlu Iran menuturkan, satu-satunya solusi untuk kebuntuan saat ini adalah bahwa AS menghentikan tindakan permusuhannya terhadap Iran.
"AS harus mengakhiri situasi ini, dan seluruh dunia harus sadar bahwa jika mereka ingin menikmati perdamaian, mereka harus memastikan bahwa rakyat Iran mendapat manfaat di bawah kesepakatan nuklir," pungkasnya.