Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena menyebut kesepakatan militer apapun dengan Amerika Serikat sebagai pengkhianatan terhadap bangsa.
Dia menyatakan menentang draft Kesepakatan Status Pasukan (SOFA). Demikian dikutip laman Farsnews, Ahad (7/7/2019).
"Pemerintah Kolombo tidak akan menyetujui kesepakatan yang melemahkan kedaulatan dan independensi negara," tegas Maithripala.
"Saya tidak akan membiarkan kesepakatan militer usulan AS yang memungkinkan pasukan mereka bebas mengakses pelabuhan-pelabuhan Sri Lanka, ditandatangani," pungkasnya.
Dilaporkan bahwa presiden Sri Lanka berbeda pendapat dengan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengenai masalah tersebut.
Washington baru-baru ini menyatakan bahwa pihaknya telah mempertimbangkan dana 39 juta dolar untuk memperkuat keamanan maritim di Sri Lanka. Langkah ini bertujuan untuk melawan pengaruh Cina di Samudra Hindia.