Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir kedua di Bushehr, wlayah selatan Iran, akan dimulai awal Agustus 2019.
Ali Akbar Salehi dalam sebuah wawancara dengan kantor berita parlemen Iran hari Kamis (25/7) mengatakan bahwa negaranya akan meningkatkan kontribusi energi nuklir untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan menyempurnakan pembangunan pembangkit listrik tenaga atom 2 dan 3 di Bushehr.
"Sesuai dengan rencana,enam tahun mendatang, pembangkit listrik kedua Bushehr siap untuk operaasikan dan pembangkit listrik ketiga Bushehr juga akan diooperasikan dalam delapan tahun ke depan," ujar Salehi.
Mengenai rekonstruksi reaktor Arak, Salehi menjelaskan masalah kerja sama dengan Cina dan Inggris yang masih berlanjut.
"Komite bersama untuk rekonstruksi reaktor Arak yang terdiri dari Iran, Cina dan Inggris telah mulai membangun kembali reaktor setelah beberapa bulan terhenti," tegasnya.
Salehi juga membantah klaim Presiden AS Donald Trump pada pertemuan terbaru Dewan Gubernur IAEA, dan mengatakan bahwa Amerika Serikat sebagai penyandang dana terbesar IAEA terkucil di tingkat internasional, karena hanya rezim Zionis yang membela klaim Trump.
Dewan Gubernur IAEA mengadakan sesi khusus pada 10 Juli lalu atas permintaan Amerika Serikat untuk meninjau kembali upaya Iran baru-baru yang mengurangi komitmennya di JCPOA, tetapi pertemuan ini berakhir tanpa syarat bagi Amerika Serikat, dan menjadi ejekan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya, rezim Zionis