Tanggal 31 Mordad yang bertepatan dengan 22 Agustus di Republik Islam Iran diperingati sebagai Hari Industri Pertahanan.
Apa yang telah menyebabkan pertumbuhan dan dinamika industri pertahanan negara saat ini tidak diragukan lagi adalah hasil dari upaya yang tidak terputus dalam industri pertahanan. Dalam gerakan ini, strategi pengalaman periode Pertahanan Sudi sebagai modal besar mampu memperkuat industri pertahanan, sehingga dapat memasok segala tujuan dan kepentingan negara serta semua kebutuhan pasukan angkatan bersenjata untuk merespons terhadap segala ancaman.
Sekarang pencapaian luar biasa dan mengesankan dari industri pertahanan negara dan langkah menuju penciptaan organisasi berbasis pengetahuan di semua industri dan unit manufaktur dengan menggunakan teknologi baru demi memenuhi persyaratan pertahanan dan keamanan nasional.
Dalam industri strategis ini, riset dan pengembangan, peningkatan kualitas dan pembaruan bersama industri pertahanan adalah salah satu dasar pertumbuhan dan pengembangan industri pertahanan. Untuk memajukan tujuan ini, industri pertahanan negara bergantung pada kapasitas ilmiah negara yang tinggi dan puluhan ribu lulusan teknik.
Proyek-proyek kementerian pertahanan yang beragam di bidang-bidang sensitif, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah dari berbagai jenis, mencapai jet tempur generasi baru, kapal perang, kapal selam berat dan jarak jauh dengan kemampuan dipersenjatai dari produk-produk pertahanan Iran di industri ini.
Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran
Berbicara di sebuah konferensi tentang "Peran Kekuatan Udara dalam Otoritas Nasional", Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran mengatakan bahwa kekuatan udara adalah bagian dari kekuatan negara untuk mengekspresikan kemauan nasional. Mayjen Bagheri menjelaskan, "Pada abad kedua puluh dan setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, jangkauan armada pesawat Soviet dan AS telah meningkat menjadi 2.000 dan 3.000 kilometer, sehingga berubah menjadi faktor kekuatan. Sementara teori dalam perang kekuatan telah memberikan peran baru di planet bumi ini, dimana terbang dari Kutub Utara dan Antartika akan mendekatkan target."
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran menjelaskan bahwa pencegahan di sektor udara pada tahun-tahun berikutnya memainkan peran utama dalam angkatan bersenjata dunia. Menurutnya, "Dalam perang pada 1990-an, AS memaksa Irak untuk menyerah dengan menggunakan bom skala besar untuk membom negara ini, tetapi pada perang 2003, jumlah penerbangan berkurang, tapi mereka menggunakan bom pintar yang dikontrol dari jarak jauh. Tentu saja, memang benar bahwa kekuatan udara jenis ini memainkan peran yang menentukan dalam pertempuran klasik, tetapi angkatan udara ini terbukti tidak efektif dalam Perang 33 Hari rezim penjajah Quds melawan Hizbullah."
Mayjen Bagheri mengatakan, "Tidak ada keraguan tentang pengembangan kekuatan udara militer negara dan kemajuan ini harus sedemikian rupa sehingga kami tidak mengizinkan mereka untuk mengkompromikan kedaulatan udara kami jika konflik dengan musuh dilakukan dan angkatan udara dapat melakukan operasinya dan mendekatkan dukungan untuk angkatan laut dan darat."
Dalam hal ini, produksi sejumlah bom modern, pintar dan berpemandu Yasin, Balaban dan bom pintar optik generasi baru berpresisi Ghaem yang dibuat oleh para ahli Iran menjadi tiga keberhasilan baru Iran menjelang peringatan Hari Industri Pertahanan yang beberapa waktu lalu dipamerkan.
Kelebihan utama dari bom yang dipandu adalah kemampuannya untuk beroperasi di iklim yang berbeda dan sepanjang hari. Bom dilengkapi dengan sistem yang dipandu, karena informasi target sudah dimuat sebelumnya, tidak memerlukan kondisi cuaca yang baik dan penglihatan yang baik.
Pencapaian ini telah melewati tahapan-tahapan uji coba dalam manuver spesifik.
Menteri Pertahanan Republik Islam Iran Brigjen Amir Hatami dalam acara pameran tiga bom baru Iran mengatakan, hari ini penjagaan dan peningkatan kekuatan pertahanan sebagai salah satu konsep kekuatan dalam sistem global, menjadi hal yang sangat urgen, dan Iran tidak akan mengabaikan sedikitpun masalah penting ini.
Saat ini, dengan pengembangan sistem baru penerbangan dan elektronik, kemampuan Angkatan Bersenjata Iran di sektor udara telah berkembang sedemikian rupa sehingga siapapun akan mengenyahkan niat untuk memasuki zona udara Iran dari benaknya. Kekuatan defensif dan pencegahm bahkan jika perlu kemampuan agresif Iran untuk mengusir ancaman tidak berarti invasi dan ancaman bagi kawasan. Iran tidak berbasa-basi dengan keamanannya dan telah meningkatkan kekuatan pencegahannya sesuai dengan pelbagai ancaman.
Spesifikasi drone Global Hawk AS yang ditembak jatuh Iran
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan tentang kekuatan pertahanan Republik Islam bukanlah klaim tetapi fakta yang tak terbantahkan.
Sebagai bukti kemampuan ini, pada 20 Juni, pesawat mata-mata Global Hawk AS menjadi target dan ditembak jatuh setelah melanggar zona udara Republik Islam Iran di daerah yang berhadap-hadapan dengan gunung Mubarak di provinsi Hormozgan.
Publikasi berita ini dengan cepat menjadi berita dunia dan mengejutkan pemerintahan Presiden AS Donald Trump karena mereka tidak percaya bahwa UAV mereka yang mahal bakal ditembak jatuh oleh Iran dan bahwa sebagian dari bangkainya berhasil diselamatkan oleh Iran.
Carl Bildt, mantan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Swedia menanggapi kemampuan Iran lewat tweetnya, "Pekerjaan yang menarik dari Iran tentang Global Hawk, jika benar, itu berarti bahwa drone AS tersebut terbang dari UEA dan ditembak jatuh dalam perjalanan kembali lewat pantai Iran."
Ben Rhodes, penasihat mantan Presiden AS Barack Obama dan salah satu arsitek Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) yang memanfaatkan jaringan televisi Fox News untuk mendukung Donald Trump mengatakan, "Kita semua mengatakan itu terjadi." Dia secara eksplisit menyatakan, "Pemerintah ini telah kehilangan kredibilitasnya."
Frederik Pleitgen, koresponden senior CNN dalam analisa singkat di situs televisi ini menulis, "Iran mengirim pesan yang jelas kepada AS bahwa mereka dapat menghancurkan persenjataan Amerika yang bahkan canggih dan tidak akan menunda jika mereka merasa terancam."
Elijah J. Magnier, wartawan surat kabar Rai al-Youm dalam tweetnya menulis, "Bagaimana bisa rudal buatan dalam negeri Iran seharga 2.500 dolar mampu mengintersep dan menembak jatuh drone canggih Global Hawk RQ-4 Angkatan Udara Amerika Serikat yang harganya sekitar 123 juta dolar?"
Brigjen Amir Hatami kepada musuh-musuh Iran menegaskan, "Percayalah bahwa ketika sanksi, tekanan dan agitasi serta perang psikologis terhadap negara besar Iran semakin meningkat dan meluas, keinginan kita untuk meningkatkan kekuatan pertahanan di semua bidang juga akan meningkat."
Menhan Amir Hatami menunjukkan bahwa para musuh Republik Islam Iran menghabiskan banyak uang untuk membeli peralatan militer seraya mengingatkan, "Kami akan mempertahankan "ekonomi pertahanan", "kewaspadaan" serta "perdamaian dan keamanan". Kami akan terus meningkatkan kekuatan pencegahan kami."
Dengan menekankan pada poin ini, Menteri Pertahanan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menunjuk Hari Industri Pertahanan yang akan tiba dan rencana kementerian yang dipimpinnya untuk memamerkan pencapaian industri pertahanan negara yang baru. Amir Hatami mengatakan, "Kami punya berita yang sangat menggembirakan di sektor pertahanan udara pada tanggal 31 Mordad. Dengan memamerkan dan menyerahkan sistem pertahanan udara Bavar-373 yang akan dilakukan di Hari Industri Pertahanan, Insya Allah kemampuan dan kekuatan pertahanan negara akan meningkat secara signifikan."