Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengatakan, Republik Islam Iran menjadi negara terdepan di bidang kesehatan, di wilayah Mediterania Timur. Menurutnya, Iran berhasil mengontrol angka kematian anak, perempuan dan wabah penyakit.
Tedros Adhanom, Selasa (15/10) dalam pertemuan Komisi Regional WHO untuk Mediterania Timur ke-66 di Tehran, 14-17 Oktober 2019 menuturkan, dengan memperhatikan keberhasilan yang dicapai Iran, WHO berkewajiban untuk membantu negara ini sehingga bisa memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas.
Drijen WHO juga menyinggung program penanggulangan penyakit Hepatitis dan mengatakan, ini adalah program dunia untuk mengontrol, mencegah dan mengurangi tingkat kematian yang diakibatkan Hepatitis, dan negara-negara kawasan khususnya Afghanistan harus berusaha melaksanakan program ini.
Tedros Adhanom menambahkan, harus dibuat kerangka khusus untuk mengurangi angka kematian akibat Hepatitis sehingga para ibu, bayi dan pasien dapat hidup sehat, dan WHO membutuhkan tenaga perawat, paramedis dan tenaga kesehatan yang lebih banyak.
Pertemuan Komisi Regional WHO untuk Mediterania Timur diselenggarakan di Tehran, 14-17 Oktober 2019 dengan dihadiri oleh Presiden Iran.
Pertemuan ini diikuti oleh 22 menteri kesehatan negara-negara kawasan dan membicarakan masalah-masalah terpenting di bidang kesehatan termasuk pola hidup dan dampaknya pada kesehatan penduduk, kesehatan bayi, anak, remaja dan pemuda, obat-obatan serta biayanya, penyakit tidak menular, dokter keluarga dan penyakit menular.