Rahbar: Basij Kekuatan Rakyat Iran Yang Tak Tertandingi

Rate this item
(0 votes)
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (14/10) di depan ribuan Basij provinsi Khorasan Utara mengatakan, "Basij adalah kunci emas dan hadiah Ilahi kepada bangsa Iran. Jika selama ini Basij sudah berhasil mengurai banyak problem, ke depan pun Basij akan tampil menangani banyak permasalahan penting yang diperlukan oleh negara dan masyarakat."
Menyebut Basij sebagai pengalaman yang sukses dan penting bagi negara, beliau menekankan keharusan untuk menelaah dan terus menggali rahasia dari pengalaman ini seraya menandaskan, "Basij adalah fenomena yang tak ada tandingannya. Dalam satu makna, Basij muncul sebelum revolusi dalam bentuk pengorbanan rakyat dan partisipasi umum untuk sebuah revolusi besar yang membawa gerakan kebangkitan Islam ini mencapai kemenangannya."
Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam maknanya yang umum dipahami, Basij lahir berbarengan dengan kemenangan revolusi Islam.
"Memang, dalam dua revolusi besar yang terjadi dalam beberapa abad terakhir, yakni revolusi Perancis dan revolusi Oktober di bekas Uni Soviet, rakyat juga punya andil besar. Tapi Basij yang ada di tengah rakyat Iran punya keistimewaan yang khas," tandas beliau.
Salah satu keistimewaan itu, kata beliau, adalah gerakannya yang terorganisir. Hal itulah yang membantu Basij tidak kehilangan arah dan terjaga dari penyimpangan dan penyelewengan.
Keistimewaan lain adalah keimanan dan bergerak sesuai tugas dan kewajiban. Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan, "Partisipasi rakyat dalam revolusi-revolusi yang lain biasanya dipicu oleh emosi. Karena itu, dalam banyak kasus partisipasi itu berujung pada kesalahan langkah dan konfrontasi. Akan tetapi keimanan Basij yang mendalam membuat gerakan umum rakyat yang terorganisir ini tetap berada di jalan kebenaran yang lurus dengan tetap diwarnai oleh emosi dan perasaan yang manusiawi."
Keistimewaan berikutnya yang menonjol adalah keikutsertaan seluruh komponen masyarakat di dalam Basij. Rahbar mengatakan, "Warga kota maupun desa, remaja dan orang tua, wanita dan pria, terpelajar dan bukan terpelajar, dosen, mahasiswa, penulis, penyair, pakar, buruh, industriawan, dokter, penemu dan seluruh komponen masyarakat menjadi bagian yang menentukan dari gerakan rakyat yang agung, mengagumkan dan penuh misteri ini."
Keistimewaan lain Basij, menurut beliau, ada pada keuletan dan kegigihannya.
Menyinggung keterlibatan Basij di tengah medan dalam 33 tahun usia revolusi, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengungkapkan, "Dengan berlalunya masa, generasi awal Basij memasuki usia lanjut. Tapi berkat kehadiran generasi-generasi baru yang datang susul menyusul Basij tetap nampak energik, segar, penuh semangat dan tampil sebagai penyelesai masalah untuk melanjutkan kehidupannya yang baik."
Untuk mengetahui lebih jauh peran Basij yang menentukan dalam perjalanan negara dan bangsa, beliau mengajak semua pihak untuk merenungkan masalah ini, "Mengapa mereka yang menyesuaikan kata-kata dan tindakannya dengan radio rezim Zionis Israel menjadikan Basij sebagai sasaran utama hujatan mereka?"
Beliau menambahkan, "Mereka yang tidak bisa menerima masa depan yang cerah bagi bangsa Iran dan Republik Islam sengaja meremehkan Basij yang memainkan peran kunci di mata rakyat Iran. Tapi berkat kearifan dan kecerdasan rakyat, langkah mereka itu tak akan membuahkan hasil."
Menurut Rahbar, menggali keistimewaan yang ada pada Basij dan berusaha menjadikannya sebagai asas pemikiran dan budaya di tengah masyarakat adalah hal yang harus dilakukan. Kepada para anggota Basij beliau mengatakan, "Menjadi bagian dari Basij adalah satu kebanggaan, dengan syarat kelayakan untuk berada di dalamnya harus terus dipertahankan dan diperkuat."
Beliau menegaskan bahwa salah satu hal yang dibutuhkan setiap anggota Basij adalah upaya untuk terus menerus membangun diri. "Taqwa, menjauhi dosa, dan khusyuk di hadapan Allah adalah bagian dari kriteria yang harus dimiliki Basij yang akan membuahkan peningkatan kekuatan jiwa, kebeningan luar dan dalam, meningkatkan kesabaran dan resistensi serta mengaktualkan kreativitas dan semangat yang muncul dari dalam," kata beliau.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menyebut jiwa pengorbanan sebagai satu lagi kriteria Basij yang harus terus ditingkatkan.
Kriteria lain, kata beliau, adalah basirah atau ketercerahan dan kearifan yang sangat penting dan lazim dimiliki oleh Basij dan semua orang. "Basirah adalah kemampuan melihat langkah dan titik benturan dengan musuh. Sebagian orang salah dalam menentukan titik konfrontasi dengan musuh sehingga menembakkan meriam ke arah tempat kawan berada, bukan ke arah lawan," imbuh beliau.
Mengaitkan masalah ini dengan pemilihan umum, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengkritik sejumlah tindakan dan pernyataan yang ada, seraya mengatakan, "Sebagian orang memandang pesaingnya dalam pemilu layaknya setan besar, padahal setan besar adalah Amerika dan zioinis, bukan rival politik dalam pemilu."
Beliau menambahkan, "Ketika mereka yang terlibat dalam persaingan pemilu mengaku diri sebagai muslim dan mengabdi untuk Islam dan revolusi, mengapa dan atas dasar apa para pendukung mereka menganggap lawan politik sebagai setan?"
Meski demikian, Rahbar tak menafikan adanya orang yang secara lahiriyah bersikap seperti kawan tapi menyampaikan kata-katanya yang sama dengan musuh. Menurut beliau, orang seperti ini harus diberi nasehat terlebih dahulu. Jika nasehat tidak membekas, maka saatnya untuk membuat jarak dengannya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengimbau untuk tidak terjebak dalam tindakan salah dalam menentukan kawan dan lawan. Beliau mengatakan, "Sebagian orang melakukan kesalahan dari satu sisi dengan menjalin kerjasama dengan musuh, sementara sebagian lagi berbuat salah dari sisi yang lain karena memandang kawan layaknya lawan."
Untuk itu beliau menasehati untuk tidak tergesa-gesa menanggap kawan sebagai lawan, walaupun perbedaan pandangan yang ada sangat dalam dan besar.
Berbicara tentang pemilihan umum di bagian akhir pidatonya, Ayatollah al-Udzma Khamenei menolak tindakan siapapun juga yang melakukan kampanye dini. Beliau menegaskan bahwa waktu pelaksanaan pemilu masih jauh. "Sayangnya, sebagian orang tergesa-gesa dan sudah mulai membicarakannya sejak dini. Saya sama sekali tidak mendukung cara-cara seperti ini. Sebab segala sesuatu ada masanya," kata beliau.
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa masalah terpenting dalam pemilu adalah partisipasi rakyat sebesar mungkin. Sebab, partisipasi rakyat yang besar ibarat imun yang melindungi keselamatan negara. Untuk itu, sejak saat ini mereka yang terkait harus memfokuskan langkah untuk memperbesar partisipasi rakyat dalam pemilu tahun depan.
Beliau menambahkan, masalah kedua yang penting terkait pemilu adalah kepentingan revolusi dan Islam. "Semua orang harus memohon kepada Allah seraya membuka mata supaya pemilu menghasilkan pilihan yang baik dan yang menguntungkan revolusi Islam dan negara," kata beliau.
Namun demikian, kata Rahbar, tidak berarti kita harus memperlakukan orang yang tidak kita maukan dengan perlakuan yang buruk.
Beliau mengimbau siapa saja yang merasa layak dan cakap untuk terjun mencalonkan diri, sementara rakyat bertugas memilih yang terbaik dan sesuai dengan parameter yang mereka tentukan.
Ayatollah al-Udzma Khamenei menilai pemilu sebagai hal yang membanggakan bagi negara. Karena itu, semua pihak harus berhati-hati jangan sampai masalah ini justeru mencoreng wajah Republik Islam Iran.
Beliau mengingatkan resistensi rakyat Iran dalam fitnah pasca pemilu 2009, seraya menandaskan, "Sebagian orang berusaha mengubah pemilu menjadi ajang perselisihan dan panasnya suasana politik yang wajar terjadi di masa pemilu menjadi fitnah. Rakyat resisten melawannya. Dan jika ada kejadian serupa rakyat juga akan melawannya."
Menurut beliau, yang terpenting adalah pemilu terlaksana dengan baik. Rahbar mengatakan, "Kita memohon kepada Allah Swt supaya memberkati rakyat Iran dalam langkahnya melewati ujian ini."
Di awal pertemuan, Kepala Basij Brigadir Jenderal Naqdi, dalam kata sambutannya mengungkapkan, "Basij dengan gigih akan terus menindaklanjuti apa yang digariskan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam terkait jihad keilmuan, jihad kebudayaan dan politik serta jihad ekonomi dan perang lunak."
Sementara itu, Brigadir Jenderal Yusuf Alizadeh, komandan Pasukan Garda Revolusi wilayah Khorasan Utara mengatakan, "Sebanyak 250 ribu anggota Basij ikut ambil bagian dalam upaya mewujudkan cita-cita luhur Basij dengan mengikuti berbagai program pelatihan."
Read 1565 times