Khatib Jumat kota Tehran mengatakan, kebencian rakyat Iran terhadap kubu arogansi dunia pimpinan Amerika Serikat adalah bukti dalamnya kesadaran atas sebuah bahaya yang mengintai negara ini, dan mengancam kemanusiaan, perdamaian, keamanan serta hak asasi manusia.
Hujatulislam Kazem Sedighi, Jumat (8/11/2019) menyinggung partisipasi luas warga Iran dalam pawai 13 Aban untuk memperingati Hari Nasional Melawan Arogansi Global pada 4 November 2019 lalu dan menuturkan, Amerika sejak 40 tahun lalu tidak pernah berhenti melakukan konspirasi dalam kerangka permusuhan terhadap Iran.
Khatib Jumat Tehran kembali mengingatkan perundingan Iran dengan Kelompok 5+1 dan penandatanganan kesepakatan nuklir JCPOA.
"Apa hasil dari JCPOA ? apakah sanksi terhadap Iran dicabut ? bukan hanya tidak dicabut, bahkan sanksi baru ditambahkan," ujarnya.
Sedighi menekankan bahwa perang ekonomi harus diserahkan kepada para pemuda unggul, berbakat dan mereka yang menganggap masalah rudal sebagai sumber kemuliaan negara serta merupakan poros perlawanan.
Ia menambahkan, dalam menghadapi perang ekonomi, para pemuda revolusioner harus dikerahkan.
Hujatulislam Sedighi kepada pejabat pemerintah Iran mengatakan, apa yang menyebabkan masalah bertambah adalah memberi harapan kepada orang lain, dan menanti harapan dari negara lain.