Juru bicara pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO mengabarkan penangguhan misi pelatihan militernya di Irak.
Fars News (4/1/2020) melaporkan, Jubir NATO di Irak mengumumkan, menyikapi serangan udara Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pasukan Qods, Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, NATO memutuskan untuk menangguhkan misi pelatihan militernya di Irak.
Beberapa jam sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Denmark juga mengumumkan penangguhan seluruh misi pelatihan militernya di wilayah Irak.
Sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu, Jubir NATO, Dylan White, Jumat (3/1) mengatakan, NATO mengamati dari dekat perkembangan situasi kawasan, dan dengan memperhatikan transformasi saat ini, NATO melakukan sejumlah kontak dengan pejabat Amerika.
Ia menegaskan, keamanan pasukan NATO di Irak yang tengah menjalankan misi pelatihan di negara ini, sangat penting. Semua langkah yang diperlukan akan kami lakukan.