Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran mengatakan, ancaman Presiden Amerika Serikat untuk menyerang 52 target di Iran, disampaikan untuk menjustifikasi aksi teror negara itu.
Presiden Amerika, Donald Trump baru-baru ini di laman Twitternya menulis, jika Iran menyerang warga Amerika atau fasilitas negara ini, maka Washington akan menyerang 52 target di Iran.
Brigjen Abdolrahim Mousavi, Minggu (5/1/2020) kepada wartawan, terkait ancaman Trump ini menuturkan, untuk menjaga nama baik setelah melancakan teror terhadap Jenderal Qasem Soleimani, Amerika mengeluarkan statemen semacam ini.
Ia menegaskan, teror Amerika terhadap Jenderal Soleimani adalah tindakan yang sangat buruk, tidak bisa diterima dan tidak bisa dibenarkan di manapun, oleh karena itu Amerika mengeluarkan pernyaatan tidak masuk akal semacam ini sehingga bisa menutupi aksi teror tidak manusiawi ini.