Presiden Irak Barham Salih menegaskan,"Bangsa Irak menghendaki hubungan yang baik dengan Iran."
Seperti dilaporkan televisi al-Alam, Barham Salih usai menyampaikan di sidang tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss dalam sebuah wawawancara menekankan pentingnya dialog dengan Iran dan menyatakan, tidak ada negara yang diijinkan mendikte Irak dengan siapa harus berhubungan dan bagaimana bentuk hubungan tersebut.
Presiden Irak juga menjelaskan, permintaan keluarnya pasukan Amerika bukan indikasi upaya atau permusuhan, tapi sebuah respon atas pelanggaran kedaulatan yang disaksika oleh bangsa Irak.
"Syahid Letjen Qasem Soleimani, komandan pasukan Quds IRGC adalah simbol Iran yang mendukung militer Irak dan selama bertahun-tahun terlibat perjuangan keras melawan kelompok teroris Daesh (ISIS)," papar Salih.
Menyusul teror secara pengecut Amerika terhadap Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan Hashd al-Shaabi di dekat Bandara Udara Baghdad pada Jumat (03/01) dini hari, anggota parlemen Irak Ahad (15/01) meratifikasi draf pengusiran pasukan Amerika dari wilayah negara ini.
Jenderal Soleimani berkunjung ke Irak atas undangan resmi pejabat pemerintah Baghdad.