Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengudurkan diri. Perdana menteri yang berusia 95 tahun ini menyerahkan surat pengunduran diri kepada Raja Malaysia.
Menurut berbagai laporan, partai Mahathir Mohamad keluar dari koalisi berkuasa. Mahathir menjabat perdana menteri keempat Malaysia dari tahun 1981-2003 dan pada 10 Mei 2018 kembali terpilih sebagai perdana menteri ketujuh negara ini.
Pengunduran diri mendadak Mahathir dari tampuk kekuasaan yang partainya memenangkan pemilu parlemen Malaysia tahun lalu sangat sulit bagi pendukungnya dan bahkan rakyat Malaysia. Khususnya perdana menteri sebelumnya terlibat skandal korupsi dan rakyat negara ini dengan memberikan suaranya kepada partai Mahathir serta pemilihan dirinya sebagai perdana menteri tengah bermimpi negaranya kembali ke era kejayaan.
Mahathir dikenal sebagai arsitek ekonomi kontemporer Malaysia dan di empat periode perdana menteri, berhasil mengubah Malaysia menjadi negara maju di Asia Tenggara di mana model kemajuannya menjadi teladan bagi negara-negara tertinggal khususnya dunia Islam.
Mahathir Mohamad yang memenangkan pemilu parlemen tahun 2018 melalui Aliansi Pakatan Harapan yang juga melibatkan Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim, mencapai kesepakatan dengan Anwar bahwa setelah dua tahun ia akan menyerahkan posisi perdana menteri kepada ketua PKR dan dengan demikian kekuasaan di koalisi berkuasa Malaysia akan berubah.
Sejak beberapa bulan lalu mulai beredar desas desus penyerahan posisi perdana menteri kepada anak Mahathir atau kepada wakil ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) di sejumlah media Malaysia. Desas desus ini sontak membuat Anwar khawatir.
Di kondisi seperti ini, Anwar beberapa waktu lalu saat jumpa pers menuding pendukung dan simpatisan Mahathir serta sejumlah anggota Partai PKR yang ia pimpin melakukan kudeta.
Maksud dari kudeta insider menurut Anwar adalah dimulainya upaya terselubung untuk mencegah dirinya menerima posisi perdana menteri dan pelanggaran kesepakatan dengan Mahathir Mohamad untuk menyerahkan tanggung jawab dua tahun setelah berkuasa.
Langkah Mahathir mengundurkan diri dari posisi perdana menteri sebelum waktu yang dijanjikan pada 10 Mei 2020, dinilai sebagai sebuah keputusan cerdik untuk mempertahankan ketenangan di antara anggota koalisi berkuasa di Malaysia serta mencegah segala bentuk tensi serta friksi di antara koalisi ini.
Mahathir yang selama hampir dua tahun memangku posisi perdana menteri Malaysia telah melakukan langkah efektif di kebijakan dalam dan luar negeri. Dengan memenuhi janjinya untuk menyerahkan kekuasaan kepada ketua Partai PKR yang menjadi sekutunya di koalisi berkuasa, ia menunjukkan bahwa ketenangan dan stabilitas Malaysia sebagai penjamin utama pembangunan dan kemajuan lebih penting dari apapun untuk arsitek ekonomi kontemporer Malaysia.