Jumlah kasus orang yang teridentifikasi positif virus corona di wilayah Indonesia terus bertambah.
Juru bicara Pemerintah Indonesia untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, di Istana Kepresidenan, Jumat (13/3/2020) mengatakan ada penambahan kasus baru sebanyak 35 orang. Dengan demikian jumlah total ada 69 orang di Indonesia yang positif Corona. Dari jumlah tersebut dua di antaranya masih bayi.
Pada Jumat (13/3/2020), Achmad Yurianto juga menyebutkan ada tambahan tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga total ada 4 pasien meninggal.
Menyikapi kondisi lonjakan jumlah kasus positif virus corona di Indonesia, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan Corona. WHO meminta Jokowi segera mengumumkan darurat nasional Corona.
Situs Detik hari Jumat melaporkan, surat WHO itu dikirim per 10 Maret 2020. Tedros dalam suratnya mengatakan WHO telah bekerja maksimal untuk menganalisis dan menyebarluaskan informasi tentang COVID-19. Untuk mengalahkan virus ini, setiap negara perlu mengambil langkah-langkah kuat yang dirancang untuk memperlambat penularan dan mencegah penyebaran.
Dalam surat tersebut, WHO juga memberikan lima poin tindakan-tindakan yang harus segera dilakukan pemerintah Indonesia untuk mencegah virus terus menyebar.
Pertama, meningkatkan mekanisme tanggap darurat, termasuk deklarasi darurat nasional.
Kedua, mendidik dan berkomunikasi aktif dengan publik terkait risiko yang tepat dan keterlibatan masyarakat.
Ketiga, mengintensifkan penemuan kasus, pelacakan kontak, pemantauan, karantina kontak, dan isolasi kasus
Keempat, memperluas pengawasan COVID-19 menggunakan sistem pengawasan penyakit pernapasan yang ada dan pengawasan berbasis rumah sakit.
Kelima, uji kasus yang dicurigai per definisi kasus WHO, kontak kasus yang dikonfirmasi; menguji pasien yang diidentifikasi melalui pengawasan penyakit pernapasan.
Selain itu, WHO juga secara khusus meminta Jokowi membangun laboratorium dengan kapasitas yang cukup dan memungkinkan tim mengidentifikasi kelompok penularan sehingga bisa segera diambil spesimennya. Termasuk menguji yang bukan hanya kasus dengan kontak langsung pasien positif, tetapi kepada seluruh pasien yang menderita flu parah hingga sesak napas.