Mustafa Al-Kadhimi resmi menjabat sebagai perdana menteri Irak setelah mendapat suara mayoritas parlemen.
Menurut laporan IRNA, parlemen Irak dalam sidang kontroversial yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Rabu (06/05/2020) malam, pukul 21:00 waktu setempat, tetapi tetapi ditunda hingga pukul 24:00 malam karena perbedaan pendapat faksi-faksi yang ada dengan dihadiri 233 dari jumlah keseluruhan 329 anggota parlemen akhirnya memilih untuk mendukung kabinet Mustafa al-Kadhimi.
Sidang parlemen Irak
Para wakil rakyat yang hadir pada sidang tersebut, dengan pengecualian dari perwakilan fraksi Negara Hukum (Nouri al-Maliki), dari total 21 kementerian, memberikan suara mosi percaya pada 15 menteri yang diusulkan dan menolak untuk setuju dengan empat menteri yang diusulkan.
Pada sidang ini, pengambilan keputusan terkait dua menteri perminyakan dan luar negeri ditunda karena perselisihan tentang menteri yang diusulkan.
Dalam jam-jam terakhir menjelang sidang parlemen tadi malam, Mustafa al-Kadhimi, atas permintaan beberapa faksi, terpaksa untuk mengubah sejumlah menteri yang diusulkan untuk beberapa kementerian.
Pemerintah Mustafa al-Kadhimi menggantikan Adil Abdul-Mahdi, yang mengundurkan diri pada 29 November tahun lalu.