Tekad Iran Tingkatkan Kemampuan Militernya

Rate this item
(0 votes)
Tekad Iran Tingkatkan Kemampuan Militernya

 

"Musuh bangsa Iran harus menyadari bahwa dalam nama dan ingatan setiap martir Republik Islam Iran, puluhan rudal tengah menanti sehingga setiap ancaman jarak jauh dan dekat akan dihancurkan dengan kekuatan besar di luar imajinasi mereka."

Panglima militer Republik Islam Iran Mayjen. Sayid Abdolrahim Mousavi Jumat (19/6/2020) seraya merilis pesan kepada komandan angkatan laut Iran, Hossein Khanzadi, seraya menjelaskan masalah ini, memuji kesuksesan penyelenggaraan manuver perang terbaru oleh angkatan laut militer dengan dukungan departemen pertahanan.  

Di pesannya Mousavi menjelaskan, Teluk Persia dan Laut Oman serta perairan Iran sumber gerakan revolusioner ini di jalur kemandirian dan promosi kemampuan pertahanan, dan tidak ada sanksi yang akan membatasi pemikiran luhur Iran.

Angkatan laut Republik Islam Iran Kamis (18/6/2020) di sebuah menuver permukaan berhasil menguji coba rudal cruise jarak pendek dan jauh produksi Departemen Pertahanan di utara Samudra Hindia dan Laut Oman.

Manuver AL Iran di Laut Oman
Keharusan keamanan regional adalah kepemilikan kekuatan eprtahanan di hadapan beragam ancaman. Dengan demikian doktrin pertahanan Iran bertumpu pada dua prinsip:

Pertama: menjaga kesiagaan tertinggi pertahanan dan defensif yang mencakup strategi keamanan untuk melawan ancaman langsung bagi keamanan negara. Manuver terbaru menunjukkan bahwa angkatan laut Iran menjaga dengan kuat keamanan di Teluk Persia dan dengan spirit tinggi siap melawan setiap ancaman.

Kedua: di strategi keamanan Iran ditekankan pada konvergensi dan kerja sama kolektif regional.

Hubungan antaran dua prinsip strategis ini sebuah keharusan untuk membangun kawasan yang aman berdasarkan kesepahaman bersama akan kepentingan kolektif yang sangan pentingbagi seluruh kawasan mengingat kondisi serta ancaman yang dipaksakan terhadap negara-negara di Asia Barat.

Lotfi al-Obaidi, pengamat Tunisia terkait tujuan kehadiran pasukan AS di kawasan mengatakan: "AS dengan membesar-besarkan ancaman dan melalui peningkatan tensi di kawasan Teluk Persia ingin menjalin kontrak senjata dan normalisasi hubungan negara Arab dengan Israel sehingga dapat memajukan rencana kesepakatan abad."

Pengalaman konfrontasi dan perang yang dipaksakan di kawasan selama tiga dekade terakhir menunjukkan bahwa instabilitas merugikan seluruh negara kawasan. Keamanan di Teluk Persia juga tak lepas di koridor ini karena posisi sensitif dan strategisnya. Dan keamanan kawasan ini sangat penting.

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Mayjen. Hossein Salami di pidatonya di sela-sela kunjungan terbarunya ke pulau Abu Musa, Tunb Besar dan Qeshm mengatakan, "Kami katakan kepada AS, Kami bertekad dan serius membela keamanan nasional dan perbatasan air serta keamanan pelayaran dan keamanan pasukan kami, serta kami akan membalas tegas setiap aksi destruktif."

Republik Islam Iran tidak pernah menjadi pihak yang memulai perang dik awasan atau di luar kawasan, namun jika terancam atau dilanggar, maka negar aini akan membela dengan tegas keamanannya serta keamanan kawasan. Pesan panglima militer Mayjen. Abdolrahim Mousavi sejatinya menekankan prinsip strategis ini. (

Read 602 times