Gangguan yang dilakukan jet tempur F-15 Amerika Serikat terhadap pesawat penumpang Iran akhirnya dikonfirmasi oleh juru bicara Komando Pusat Militer Amerika Serikat di Timur Tengah (Centcom).
Menurut laporan IRNA, Bill Urban, Juru Bicara Centcom hari Jumat (24/07/2020) dini hari mengklaim bahwa langkah itu bertujuan untuk memeriksa secara visual dan memastikan keselamatan personel koalisi di pangkalan militer al-Tanf, dan ketika pilot F-15 mengidentifikasi pesawat Iran sebagai pesawat penumpang Mahan Air, ia menjauhkan diri dengan aman dari pesawat tersebut.
Pesawat Mahan Air
Urban juga mengatakan bahwa gangguan jet tempur negara ini terhadap pesawat penumpang Iran adalah profesional dan sesuai dengan standar internasional.
Sayid Abbas Mousavi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam mereaksi gangguan ini mengatakan, "Rincian insiden ini sedang diselidiki dan langkah-langkah politik dan hukum yang diperlukan akan diambil setelah menyempurnakan informasi."
Sumber-sumber berita melaporkan Kamis (23/07/2020) malam, bahwa dua jet tempur AS mengganggu pesawat penumpang Mahan di langit Suriah dan tindakan ini menyebabkan beberapa penumpang cedera dalam penerbangan tersebut.
Dikatakan bahwa jet-jet tempur Amerika Serikat sengaja bersembunyi di belakang pesawat penumpang Iran dan bermaksud untuk memaksa pertahanan udara Suriah menembak jatuh pesawat ini.