Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut sanksi Amerika Serikat sebagai kejahatan terhadap rakyat Iran, dan menekankan perlawanan terhadap musuh bangsa Iran ini.
Ayatullah Khamenei, hari Jumat (31/7/2020) yang bertepatan dengan hari raya Idul Adha, dalam tayangan langsung televisi, menjelaskan tujuan sanksi Amerika terhadap rakyat Iran. Menurutnya, sanksi-sanksi Amerika secara lahir anti-pemerintah Republik Islam Iran, namun hakikatnya menyerang rakyat Iran, dan ini adalah sebuah kejahatan.
Amerika pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, memulai permusuhan terhadap rakyat Iran, dan pemerintahan berkuasa Amerika sekarang, tengah melanjutkan permusuhan ini dengan segala cara. Sanksi, perang, dukungan terhadap kelompok teroris, dan kebijakan tekanan maksimum, adalah kerangka permusuhan Amerika terhadap bangsa Iran pasca kemenangan Revolusi Islam.
Berbagai periode pemerintahan Amerika, silih berganti menerapkan sanksi-sanksi berbeda terhadap rakyat Iran, dan pemerintahan berkuasa Amerika saat ini menerapkan sanksi paling menindas terhadap rakyat Iran, di bidang ekonomi, kesehatan dan obat-obatan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump di tengah upaya Iran memerangi wabah Virus Corona, bahkan menyanksi ekspor obat-obatan dan keperluan medis lain ke Iran, dan ia menunjukkan puncak permusuhannya terhadap bangsa Iran.
Di sisi lain, pemerintah Gedung Putih mengakui bahwa kebijakan tekanan maksimum yang diterapkan terhadap rakyat Iran, gagal. Sehubungan dengan hal ini, surat kabar The Washington Post menulis, kebijakan tekanan maksimum Donald Trump terhadap rakyat Iran, gagal dan tidak berhasil menyeret Tehran ke meja perundingan.
Sanksi Amerika memiliki beberapa target, pada target jangka pendek yang diistilahkan dengan "Musim Panas yang Membakar" adalah upaya memprovokasi rakyat Iran untuk melawan pemerintah dan negara, pada target jangka menengah Amerika berusaha mencegah kemajuan negara Iran, dan pada target jangka panjang, upaya Amerika dipusatkan pada kebangkrutan ekonomi Iran.
Ketiga target Amerika tersebut sejauh ini tampaknya gagal berkat kewaspadaan rakyat Iran, yang bersandar pada kemampuan dalam negeri dalam memperkuat perekonomian nasional, dan melepaskannya dari ketergantungan pada minyak.
Seperti yang disampaikan Rahbar, produksi pesawat latih, suku cadang sensitif, dan halus, pengoperasian sekian ribu perusahaan berbasis sains, produksi kilang minyak Setareh Teluk Persia oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, langkah besar di ladang minyak Pars Selatan, dan produksi sistem pertahanan yang menakjubkan, semuanya dilakukan di masa sanksi.
Gerakan nasional di berbagai sektor termasuk penguatan kemampuan pertahanan, penguatan kemampuan ilmu pengetahuan atau aktivitas perusahaan-perusahaan berbasis sains, dan kesiapan infrastruktur kesehatan Iran di puncak pandemi Corona, membuktikan bahwa satu-satunya jalan untuk menghadapi sanksi ekonomi menindas Amerika adalah perlawanan terhadap rezim ini.
Oleh karena itu, saat ditanya apakah sanksi bisa diatasi, Rahbar menjelaskan, sanksi-sanksi pasti bisa diatasi, namun caranya bukan mundur atau menyerah di hadapan Amerika, karena mundur hanya akan membuat musuh semakin maju untuk menyerang kita.