Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran seraya menjelaskan bahwa rezim Zionis melalui rencana "perdamaian" ingin merealisasikan slogan menguasai Nil hingga Furat, mengatakan, Dunia Islam tidak akan pernah mengijinkan rencana berbahaya seperti ini terwujud.
Ali Shamkhani Senin (14/9/2020) saat bertemu dengan Nouri al-Maliki, ketua Koalisi Negara Hukum dan mantan perdana menteri Irak di Tehran seraya menjealskan strategi pengobaran perpecahan dan instabilitas oleh Amerika di kawasan Asia Barat, menilai prioritas utama berbagai negara untuk melawan pendekatan ini adalah persatuan dalam negeri negara kawasan.
Seraya menjelaskan bahwa musuh persatuan dan kemajuan Irak berencana menjadikan negara ini sebagai pusat pengobaran friksi, bentrokan dan instabilitas, Shamkhani menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan dan kohesi seluruh rakyat Irak khususnya partai, berbagai faksi dan tokoh Syiah.
Shamkhani seraya memperingatkan pemimpin pengkhianat dan yang rela berkompromi dengan musuh dan yang mengorbankan kepentingan dunia Islam, cita-cita Palestina serta pembebasan Quds demi kelanggengan kekuasaannya mengingatkan, upaya total Amerika ini diambil untuk melemahkan negara-negara kawasan dengan tujuan menjaga keamanan Israel dan hegemoni rezim ilegal ini terhadap negara-negara Arab dan Islam.
"Darah suci Syahid Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis serta syuhada poros muqawama lainnya, akan mencerabut akar Amerika dan Israel dari kawasan," papar Shamkhani.
Sementara itu, Nouri al-Maliki seraya memuji peran istimewa Iran di perang kontra terorisme dan menciptakan stabilitas serta keamanan di kawasan, menegaskan pentingnya Iran dan Irak untuk bekerja sama dalam masalah-masalah penting regional dan internasional.
Seraya menekankan pentingnya meningkatkan kohesi di dunia Islam, al-Maliki mengingatkan, "Melalui kerja sama negara-negara Islam, konspirasi terhadap Quds dan eksistensi Palestina dapat dipatahkan."