Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei seraya mengisyaratkan kemenangan gemilang bangsa Iran di perang pertahanan suci menekankan, pertahanan suci bagian dari identitas nasional Iran.
Ayatullah Khamenei Senin (21/9/2020) saat menyampaikan pidato melalui video konferensi di acara peringatan Pekan Pertahanan Suci menambahkan, bangsa Iran di perang pertahanan suci mampu melawan kekuatan timur dan Barat serta negara-negara bonekanya serta menang dengan mulia.
Ayatullah Khamenei menilai Saddam yang haus kekuasaan hanya sekedar alat bagi kekuatan besar dunia khususnya Amerika Serikat dan mengatakan, pihak utama di pertempuran dengan bangsa Iran, yakni Amerika yang ingin menghancurkan Revolusi Islam, kekuatan yang takut munculnya identitas baru Islam-Iran di kawasan, NATO dan negara-negara Eropa Barat dan Timur, memprovokasi Saddam untuk menyerang Iran guna menghancurkan pemerintah serta Revolusi Islam.
"Tujuan utama musuh mengobarkan perang adalah menumbangkan pemerintahan Islam, menguasai kembali Iran dan memecah belah negara ini, namun mereka gagal menduduki wilayah Iran walaupun hanya sejengkal tanah, serta tidak mampu memaksa Republik Islam dan bangsa Iran mundur walaupun hanya selangkah," tegas Rahbar.
Seraya mengisyaratkan perilisan dokumen kesepakatan Amerika dan Saddam sebelum meletusnya perang, Rahbar menyebutkan, selama perang, bantuan militer, intelijen dan finansial Barat dan Timur kepada rezim Baath melalui Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Arab Saudi dan jalur lain terus berlanjut.
Rahbar juga menekankan pentingnya memperhatikan upaya musuh untuk menyimpangkan realita Pertahanan Suci, menjelaskan poin-poin dimensi menakjubkan dan besar fenomena ini serta menandaskan, salah satu contoh investasi sumber daya manusia di era perang Pertahanan Suci adalah Syahid Qasem Soleimani yang melakukan langkah-langkah memukau di kawasan dan di bidang diplomasi serta sampai saat ini bangsa Iran tidak memiliki informasi yang cukup akan aktivitas syahid ini.
Ayatullah Khamenei terkait masalah Arbain mengingatkan, bangsa Iran mencintai Imam Husein dan ziarah Arbain, namun isu pawai Arbain harus ditentukan oleh Badan Nasional Pencegahan Corona, dan sampai saat ini mereka menentang acara ini. Oleh karena itu, semua pihak harus tunduk dan mengikuti.