Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Rabu (7/10/2020) malam di pidatonya bertepatan dengan peringatan Arbain Huseini mengatakan, “Kemenangan Revolusi Islam di Iran dan transformasi regional yang diciptakan revolusi ini telah membuka peluang bagi penyelenggaraan ritual Arbain.”
“Peristiwa Karbala merupakan indikasi budaya revolusi, perjuangan, keberanian dan kepahlawanan,” ungkap Sayid Hasan Nasrullah di awal pidatonya menyambut peringatan Arbain kepada para pengikut dan pecinta Ahlul Bait as seperti dilaporkan IRNA.
Sekjen Hizbullah Lebanon lebih lanjut mengisyaratkan pawai jutaan pecinta Imam Husein as di acara Arbain dan mengatakan, “Gerakan kebangkitan Islam dan kemenangan Revolusi Islam Iran serta tumbangnya rezim Saddam, telah membuka pintu bagi jutaan warga Irak dan pecinta Ahlul Bait as di luar Irak untuk berzirah ke pusara Imam Husein as.”
Pawai Arbain
Sekjen Hizbullah menyebut pawai akbar jutaan orang di hari Arbain sebagai fenomena penting dan menambahkan, bangsa dunia akhirnya menyadari kebangkitan Imam Husein as dan tujuannya setelah menyaksikan jutaan peziarah cucu Rasul ini melalui layar televisi.
Di pidatonya Sayid Hasan Nasrullah juga mengisyaratkan pandemi Corona dan dampaknya bagi acara pawai Arbain dan mengatakan, “Di kondisi baru, para peziarah Imam Husein di luar Irak tidak dapat berpartisipasi di acara akbar ini seperti tahun-tahun sebelumnya, namun di dalam negeri Irak, jutaan warga menggelar pawai ini menuju Karbala.”
Kamis (8/10/2020) bertepatan dengan 20 Safar 1442 H, hari ke-40 gugurnya cucu Rasul, Imam Husein as di Padang Karbala atau yang dikenal dengan Arbain.
Di tahun-tahun sebelumnya, jutaan peziarah Imam Husein dari seluruh penjuru dunia, beberapa hari sebelum Arbain Huseini berjalan kaki dari kota Najaf dan berbagai kota Irak lainnya menunju pusara Imam Husein di Karbala.
Namun tahun ini, para peziarah asing tidak dapat mengikuti ritual agung ini karena pandemi Corona dan acara pawai akbar Arbain hanya digelar oleh warga Irak.