Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, Asyura adalah pelajaran untuk keadilan dan para pencari keadilan serta perang melawan penindasan di semua zaman.
Hal itu disampaikan Raisi dalam pidatonya pada acara peringatan Malam Tasu'a Huseini di kota Tehran, Rabu (18/8/2021) malam.
"Peristiwa Karbala adalah pelajaran bagi semua orang yang berduka dan para pecinta Imam Husein as," tambahnya.
Raisi menuturkan bahwa kita harus berjuang untuk kemuliaan dan kebahagiaan masyarakat berdasarkan ajaran Imam Husein. Asyura adalah sebuah model untuk gaya hidup dan syiar-syiar Asyura adalah milik semua sejarah, bukan hanya untuk waktu tertentu.
Menurutnya, reformasi di tengah masyarakat manusia tidak bisa lepas dari nama Imam Husein as, dan darah suci para syuhada Karbala akan menciptakan semakin banyak perubahan di dunia. Oleh karena itu, para imam maksum memperhatikan Asyura dan pesan-pesannya.
"Asyura hadir di setiap zaman dan salah satu manifestasinya yang menonjol adalah Revolusi Islam di Iran dan kebangkitan-kebangkitan Islam di kawasan," kata presiden Iran.
"Dari sudut pandang musuh-musuh agama, Asyura adalah hari kematian dan akhir dari para syuhada Asyura, tetapi atas kehendak Allah Swt, periode penting sejarah ini berubah menjadi hari kelahiran dan awal dari sebuah revolusi besar," jelas Raisi.