Wartawan Cina Tuntut Kebebasan Pers

Rate this item
(0 votes)

Kerumunan orang itu nampak berdiri di depan kantor pusat koran Cina, Senin, 7 Januari 2013, guna mendukung protes para jurnalis yang mulai terusik kebebasannya oleh pemerintah. Mereka menuntut kebebasan pers dan dihilangkannya sensor.

Para jurnalis di Southern Weekly, koran yang bermarkas di Guangzhou Cina bagian selatan, mengklaim bahwa editorial mereka yang berisi tuntutan reformasi politik telah disensor dan ditulis ulang dengan isi puja puji terhadap penguasa Partai Komunis.

Foto-foto yang diterbitkan South China Morning Post dan diedarkan secara meluas oleh situs ternama Cina, Sina Weibo, menunjukkan puluhan orang hadir di luar kantor pusat koran, beberapa di antaranya memegang poster berisi tuntutan kebebasan pers.

Salah seorang jurnalis dari Southern Media Group, pemilik Southern Weekly, mengatakan kepada CNN bahwa koleganya telah bergabung dengan para pengunjuk rasa guna mengekspresikan kemarahannya.

"Kami berdiri sekarang ini karena kami ditekan dan dibatasi," kata seorang jurnalis yang tak bersedia disebutkan namanya.

Selama ini koran-koran di Cina kerap menjadi sasaran sensor penguasa. Para jurnalis dalam suratnya mengatakan, tulisan mereka terlalu banyak diubah dan diganti setelah disetujui oleh editor. Juru bicara pemerintah Guangdong menolak memberikan komentar atas insiden sensor koran. Sensor terhadap Southern Weekly juga datang dari pemerintahan Provinsi Guangdong, tampat koran ini berkantor. (IRIB Indonesia / Tempointeraktif / SL)

Read 1611 times