Iran Anggap AS Biang Kekacauan di Afghanistan

Rate this item
(0 votes)
Iran Anggap AS Biang Kekacauan di Afghanistan

 

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Amerika Serikat adalah penyebab utama ketidakstabilan, ketidakamanan, dan situasi tragis saat ini di Afghanistan.

Hal itu disampaikan menlu Iran dalam pertemuan virtual untuk membahas situasi kemanusiaan di Afghanistan, yang dipimpin oleh Sekjen PBB Antonio Guterres pada Senin (13/9/2021) sore.

"Kita semua menghadapi situasi dan tantangan baru di Afghanistan. Kami percaya bahwa penyebab utama ketidakstabilan, ketidakamanan, dan situasi tragis saat ini di Afghanistan adalah karena kebijakan keliru AS," kata Amir-Abdollahian.

Menurutnya, AS telah menciptakan tragedi selama tahun-tahun menduduki Afghanistan. Cara mereka keluar dari negara itu juga telah menciptakan tragedi. Dunia menyaksikan adegan-adegan mengerikan di bandara Kabul dalam beberapa hari terakhir.

Menlu Iran menuturkan, "Di tingkat politik, kita harus mengirim satu pesan ke Kabul bahwa Afghanistan yang aman, stabil, dan maju hanya dapat dicapai melalui pembentukan pemerintahan nasional inklusif yang merangkul semua pihak."

Sekjen PBB Antonio Guterres.
Di tingkat kemanusiaan, jelasnya, laki-laki, perempuan, dan anak-anak di Afghanistan menghadapi situasi yang menyedihkan dan hari ini komunitas internasional berkewajiban dan harus mengirim bantuan kemanusiaan darurat ke negara tersebut.

"Kami siap untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dari berbagai negara," ujar Amir-Abdollahian.

"Republik Islam sendiri membuka semua perbatasannya. Selain untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, juga untuk menjaga perdagangan lokal, pasar bersama, dan perdagangan lintas batas tetap beroperasi," jelasnya.

Dia juga mengkritik komunitas internasional karena gagal memenuhi kewajibannya dalam menangani situasi pengungsi Afghanistan.

Menlu Iran menekankan perlunya pengiriman segera bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan dan juga pembentukan pemerintahan yang inklusif.

"Kami mendorong pembentukan pemerintahan yang inklusif di Afghanistan serta terbebasnya negara itu dari terorisme dan narkotika. Rakyat Afghanistan sendiri dapat memutuskan masa depan mereka," imbuhnya.

Read 498 times