Gerakan Jihad Islam Palestina menekankan bahwa prioritas Palestina saat ini adalah menghadapi rezim agresor Zionis.
Televisi Al Mayadeen hari Rabu (22/9/2021) melaporkan, gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan, "Kami tegaskan penentangan untuk mengadakan pemilu lokal tanpa menyetujui rencana yang jelas dalam menghadapi agresor,".
Gerakan Jihad Islam Palestina telah menekankan bahwa penyelenggaraan pemilu apa pun di bawah bayang-bayang pendudukan adalah pelarian dari strategi nasional mengelola konflik dengan musuh. Sebab, situasi saat ini mengharuskan semua orang untuk fokus pada bagaimana menghadapi rezim Zionis.
Otoritas Palestina baru-baru ini mengumumkan diadakannya pemilihan umum di desa-desa dan kota-kota Palestina pada 11 Desember dalam dua tahap.
Pemilu perkotaan dan pedesaan terakhir di Palestina diadakan pada 2018 yang dimenangkan gerakan Fatah, sementara gerakan Hamas memboikotnya dan tidak mengizinkannya diadakan di Gaza.
Menurut hukum Palestina, pemilihan ini harus diadakan setiap empat tahun.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammed Ashtia juga meminta Hamas untuk mengizinkan putaran pertama pemilihan lokal di Jalur Gaza.