Duta Besar Iran untuk PBB, Majid Takht-Ravanchi mengecam pidato perdana menteri Israel di Sidang Majelis Umum PBB sebagai kebohongan belaka.
"Pidato perdana menteri rezim Zionis tentang Iran penuh dengan kebohongan," kata Takht-Ravanchi via akun Twitternya, Senin (27/9/2021) seperti dikutip IRNA.
"Iranophobia mencapai puncaknya di PBB. Pidato perdana menteri Israel tentang Iran penuh kebohongan. Rezim ini, dengan ratusan hulu ledak nuklir, tidak dapat berbicara tentang program damai kami," tambahnya.
Perdana Menteri rezim Zionis, Naftali Bennett mengulangi retorika dan tuduhan tak berdasar terhadap program nuklir damai Iran selama berpidato di PBB pada hari Senin.
Dia mengatakan Iran telah membuat langkah besar di bidang riset dan pengembangan nuklir dalam beberapa tahun terakhir. "Sentrifugal pengayaan uranium tidak dapat dihentikan dengan kata-kata," tegas Bennett.
Bennett mengklaim bahwa program senjata nuklir Iran berada pada titik kritis dan telah melanggar semua garis merah.
Klaim itu disuarakan ketika Israel memiliki setidaknya 200 bom atom dan tidak mengizinkan inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memeriksa fasilitas nuklirnya.
Iran merupakan salah satu negara anggota Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan program nuklirnya juga berada di bawah pengawasan ketat IAEA.